Di sisi lain, Fahri juga mengingatkan bahwa tantangan ke depan semakin berat. Isu-isu intoleransi, polarisasi identitas, serta kebutuhan akan penguatan pendidikan agama yang adaptif dengan perkembangan zaman harus tetap menjadi fokus Kemenag.
“Jika Nasaruddin mampu menjaga ritme kerja dan memperkuat capaian-capaian prioritas, ia bisa menjadi salah satu figur teknokrat yang paling berpengaruh di era Presiden Prabowo,” tambah Fahri.
Dengan konsistensi kinerja, integritas, serta keberpihakan kepada masyarakat, Nasaruddin Umar semakin mempertegas posisi Kementerian Agama sebagai institusi strategis dalam menjaga kohesi sosial bangsa.
Publik kini menaruh harapan besar agar Kemenag terus menjaga momentum ini, sehingga peran agama benar-benar menjadi sumber kedamaian, toleransi, dan kemajuan bangsa.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.