Jembatan Karema Miring
Palang Jembatan Karema Mamuju Dibuka Paksa Warga, Motor hingga Mobil Nekat Melintas
Pantauan pada Selasa (9/9/2025), palang baja ringan dari arah SPBU Simbuang yang sebelumnya dilas, kini terbuka total.
Penulis: Suandi | Editor: Nurhadi Hasbi
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU – Palang penutup Jembatan Sungai Karema di Jalan Soekarno Hatta, Kabupaten Mamuju, kembali dibuka paksa oleh warga.
Padahal, jembatan itu telah dinyatakan tidak layak pakai dan ditutup permanen oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Mamuju.
Pantauan pada Selasa (9/9/2025), palang baja ringan dari arah SPBU Simbuang yang sebelumnya dilas, kini terbuka total.
Baca juga: Usai Ditutup Permanen Karena Rawan Runtuh, Palang Jembatan Sungai Karema Mamuju Diduga Dirusak
Sementara dari arah Hotel Berkah, penutup masih bertahan sebagian, meski hanya berupa bambu.
Palang baja yang semula terpasang sudah tidak terlihat di lokasi.
Akibatnya, pengendara bebas melintas di jembatan yang kondisinya nyaris ambruk.
Beberapa pengendara motor bahkan nekat melintas.
Mobil juga sempat mencoba lewat, namun sopir memilih memutar arah setelah melihat penutup dari sisi seberang.
Sebelumnya, pada Senin (1/9/2025), PUPR Mamuju menutup permanen Jembatan Karema dengan mengelas palang baja ringan di kedua sisi.
Kebijakan itu diambil setelah upaya penutupan menggunakan bambu kerap dirusak warga.
“Palang bambu yang kami pasang selalu dibuka paksa. Karena itu kami gunakan baja ringan dan kami las demi keselamatan warga,” ujar Anto, staf PUPR Mamuju.
PUPR menegaskan, jembatan tersebut tidak lagi layak digunakan.
Pemeriksaan teknis menemukan sejumlah kerusakan serius.
Mulai dari kancingan yang lepas, dudukan bergeser, hingga penyangga utama di bagian tengah yang sudah miring.
“Kalau lihat kondisi di bawahnya, pasti orang takut. Kerusakannya parah. Kami minta masyarakat benar-benar tidak lewat lagi,” kata Anto.
Menurutnya, kerusakan tak hanya disebabkan usia jembatan, tapi juga karena bencana alam.
Gempa besar pada 2021 dan banjir bandang berulang dalam empat tahun terakhir mempercepat kerusakan struktur.
PUPR kembali mengimbau warga untuk tidak melintas di atas jembatan demi menghindari risiko ambruk, terutama jika dilalui kendaraan bermuatan berat.(*)
Laporan wartawan Tribun-Sulbar.com, Suandi
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.