Kisah I Wayan Astika Guru SD Inpres Tobadak, Berjuang 12 Tahun Honorer Hingga Jadi ASN PPPK

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - I Wayan Astika, salah satu Guru di SD Inpres Tobadak, Kecamatan Tobadak, Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat (Sulbar).

Pria kelahiran Karang Asem pada 25 Mei 1982 ini merupakan Wali Kelas 5B di SD Inpres Tobadak. 

Wayan mengabdikan dirinya sebagai tenaga pendidik sejak 2009 silam.

Baca juga: Profil Yahya Saleh, Kadis PUPR Mamuju Tengah, Alumni Teknik Sipil UGM dan Unhas

Baca juga: Profil Hajay, Kepala Kesbangpol Mateng, Mengawali Karier dari Guru SDN Kondosapata

Saat itu, pria hobi olahraga voli ini masih berstatus tenaga sukarela atau honorer.

Meski statusnya honorer, tidak menyurutkan niatnya untuk mendidik dan mengabdi membina anak-anak di Desa Tobadak selama 12 tahun 

Keberuntungan berpihak padanya, pada tahun 2021, ia terangkat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) lingkup Pemerintah Kabupaten Mamuju Tengah.

"Suka duka sebagai honorer sudah saya rasakan Pak," ucap Wayan ditemui Tribun-Sulbar.com di sekolahnya, SD Inpres Tobadak,Desa Tobadak, Kecamatan Tobadak, Mateng, Rabu (24/9/2025).

Menurutnya, pengabdiannya tersebut terbayarkan kala melihat siswa-siswi pernah diajari bisa sukses.

Prinsipnya, honorer tidak menghalangi dirinya memberi pengabdian terbaik bagi negara, khususnya membina dan membentuk karakter anak-anak daerah di Mamuju Tengah.

"Selama saya mengabdi dari tahun 2009 saya mempunyai keluarga baru di SDI Tobadak dan semua guru-guru sangat ramah dan sportif ketika saya pertama kali mengabdi," tuturnya.

Bagi sebagian orang, menjadi honorer selama 12 tahun itu sulit.

Namun bagi Wayan, semua indah ketika dijalani dengan ikhlas dan cinta.

Berikut Profil Singkat I Wayan Astika

Curikulum Vitae :

Nama : I Wayan Astika
TTL : Karang Asem, 25 mei 1982
Alamat : Dusun Sumber Sari, Desa Palongaan, Kecamatan Tobadak, Kabupaten Mamuju Tengah 
Hobi : Bola voli
Cita-cita : Guru