Khazanah Islam

Hujan Berkah atau Bencana? Baca Doa Ini Agar Selamat dari Bencana Banjir dan Longsor

Tetapi, tak jarang hujan juga bisa mendatangkan bencana alam seperti banjir dan longsor.

Editor: Abd Rahman
AI Gemini
ILUSTRASI AI - Seorang lagi berdoa saat hujan deras turun. Berdasarkan hadis-hadis Rasulullah SAW, doa yang dipanjatkan saat hujan turun memiliki keutamaan dan kemungkinan besar untuk dikabulkan oleh Allah SWT. 

اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا , اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ

Allāhumma hawālainā wa lā 'alainā. Allāhumma 'alal ākāmi wal jibāli, wazh zhirābi, wa buthūnil awdiyati, wa manābitis syajari.

Artinya: "Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami (memberkahi), bukan di atas kami (memudaratkan). Ya Allah, turunkanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah, dan tempat tumbuh pohon." (HR. Bukhari dan Muslim)

Doa ini adalah bentuk permohonan yang spesifik, memohon kepada Allah agar curahan air dialihkan ke area yang masih membutuhkan seperti bukit, lembah, atau lahan pertanian, sehingga tidak menyebabkan kerusakan di kawasan permukiman.

Doa Ketika Angin Kencang (Musibah Angin)

Jika hujan disertai angin yang sangat kencang, kita juga dianjurkan membaca doa agar angin tersebut menjadi rahmat, bukan azab.

Bacaan Doa:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيهَا وَخَيْرَ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا فِيهَا وَشَرِّ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ

Transliterasi Latin: Allāhumma innī as’aluka khairahā, wa khaira mā fīhā, wa khaira mā ursilat bih. Wa a‘ūdzu bika min syarrihā, wa syarri mā fīhā, wa syarri mā ursilat bih.

Artinya: "Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu kebaikan angin ini, kebaikan yang ada padanya, dan kebaikan yang Engkau kirim bersamanya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya, keburukan yang ada padanya, dan keburukan yang Engkau kirim bersamanya." (HR. Muslim)

Memahami Esensi Doa dan Musibah

Tentu, doa bukan hanya sekadar bacaan lisan. Ada beberapa hikmah dan amalan yang harus menyertai doa kita saat menghadapi potensi bencana:

Tawakal dan Taubat: 

Musibah sering kali dikaitkan dengan dosa-dosa yang diperbuat manusia. Oleh karena itu, waktu hujan atau datangnya bencana adalah momen terbaik untuk memperbanyak istighfar dan taubat kepada Allah SWT.

Bersyukur: 

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved