“Kami bersama-sama berupaya agar warga dapat kembali beraktivitas dengan tenang. Mari kita jadikan kerukunan sebagai pondasi utama dalam kehidupan bermasyarakat,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, kasus keributan antar warga Desa Kasambang dan Kuridi di Kecamatan Tapalang terjadi sebanyak dua kali.
Pertama terjadi di Lapangan Bahagia Galung, Kecamatan Tapalang, Kabupaten Mamuju, Selasa (12/8/2025) sore.
Kericuhan terjadi usai pertandingan antara tim Kasambang versus Dayangina, yang dimenangkan tim Dayangina melalui drama adu penalti.
Bentrok tek terhindarkan, usai seorang warga Kasambang diduga terpancing emosi dan berlari ke lapangan mengejar warga Kuridi.
Kemudian bentrokan kedua terjadi pada Jumat (22/8/2025) lalu.
Kasi Humas Polresta Mamuju, IPDA Herman Basir menegaskan bahwa keributan ini bukan dipicu kasus keributan sepak bola yang juga sempat melibatkan dua warga tersebut di Lapangan Bahagia, Galung Tapalang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat beberapa waktu lalu.
Herman menuturkan, keributan antar warga kali ini dipicu insiden pemukulan terhadap seorang pelajar asal Kuridi oleh pelajar asal Kasambang di SMA Negeri 1 Tapalang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.
Aksi pemukulan ini kemudian meluas hingga melibatkan warga lainnya. (*)