Jembatan Karema Miring

Penyangga Turun PUPR Mamuju Surati Bupati Sutinah Minta Jembatan Karema Ditutup, Sudah Membahayakan

Penulis: Suandi
Editor: Ilham Mulyawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jembatan Miring - Kondisi jembatan miring di Jalan Soekarno Hatta, Kelurahan Karema, Mamuju, Sulawesi Barat, Minggu (10/8/2025). Dinas PUPR Kabupaten Mamuju mengusulkan perbaikan total jembatan ini.

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Jembatan Sungai Karema yang berada di Jalan Soekarno Hatta, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat akan ditutup sementara.

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mamuju menemukan kondisi Jembatan Sungai Karema tidak layak dilintasi, setelah pondasi, atau penyangga dalam kondisi miring, Minggu (10/8/2025).

Hasil pengecekan tim PUPR Mamuju, tiang penyangga turun, sehingga jembatan menjadi miring.

Kerusakan dampak gempa bumi yang mengguncang Mamuju pada 2021 lalu.

Baca juga: Pondasi Jembatan Sungai Karema Mamuju Miring PUPR Minta Dana Perbaikan Rp18 miliar ke BPJN

Baca juga: Pemilik UMKM di Mateng Soroti Kisruh Royalti Lagu: Untung Kalau Pembeli Banyak Masa Bayar Royalti

 

“Beberapa tiang penyanggah turun akibat gempa. Setelah kami cek, kondisinya memang sudah tidak layak. Sangat berbahaya untuk dilintasi,” kata Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Mamuju, Adnan Abbas.

Pihaknya telah mengirim surat resmi kepada Bupati Mamuju, Sitti Sutinah Suhardi, untuk meminta penutupan jembatan demi keselamatan pengguna jalan.

 

Diberitakan sebelumnya, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mamuju mengecek kondisi pondasi Jembatan Sungai Karema, Jalan Soekarno Hatta, Kelurahan Karema, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, Minggu (10/8/2025).

Pengecekan setelah pondasi jembatan tampak miring, dinilai membahayakan keselamatan pengendara. 

Jembatan ini merupakan akses utama masyarakat yang menghubungkan kawasan pusat kota dengan sejumlah wilayah di sekitarnya.

Termasuk akses ke Kantor Bupati dan Pasar Baru Mamuju.

Kabid Bina Marga Dinas PUPR Mamuju, Adnan Abbas, mengatakan telah koordinasi dengan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulbar untuk menindaklanjuti rencana perbaikan tersebut.

“Hari ini kami melakukan pengecekan kondisi tiang penyanggah jembatan untuk memastikan tingkat kerusakannya. Ini menjadi salah satu syarat pengajuan permohonan perbaikan ke BPJN,” ujar Adnan saat ditemui di lokasi, Minggu (10/8/2025).

Menurut Adnan, PUPR Mamuju mengusulkan agar jembatan tersebut diperbaiki secara total melalui program Instruksi Presiden (Inpres). 

Estimasi anggaran yang diajukan mencapai Rp 18 miliar, diharapkan berasal dari APBN.

Ia menegaskan, perbaikan total menjadi opsi terbaik demi menjamin keamanan pengguna jalan sekaligus memperlancar arus transportasi masyarakat.

“Kami berharap usulan ini disetujui sehingga perbaikan bisa segera dilaksanakan. Ini demi keselamatan dan akses warga Mamuju,” kata Adnan.

Sejumlah pengendara yang melintas mengaku khawatir dengan kondisi jembatan yang miring tersebut.

Terutama saat hujan dan lalu lintas padat. 

Mereka berharap pemerintah segera mengambil tindakan agar tidak terjadi insiden yang tidak diinginkan.

Jembatan ini membuat warga khawatir ketika melintas.

Selain kondisinya yang seperti mau roboh, jembatan ini juga sudah rusak parah membuat pengendara mengeluh.

Jembatan yang menjadi akses vital penghubung pusat kota ini mengalami kerusakan parah pada bagian struktur penyangga.

Dari pantauan di lapangan pada Sabtu (9/8/2025), pilar-pilar beton jembatan tampak bengkok dan terkikis. 

Bagian bawah jembatan yang menjorok ke arah sungai juga terlihat lapuk.

Seorang pengendara bernama Jumadil (30) mengungkapkan kekhawatirannya. 

"Saya setiap hari lewat sini, dan melihat kondisi jembatan seperti ini membuat khawatir tiba-tiba ambruk," ujarnya. 

Ia berharap pemerintah daerah segera mengambil tindakan sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan. 

"Jangan sampai ada korban baru diperbaiki," tambahnya. (*)