Adapun jenis satwa yang hidup di taman nasional ini antara Anoa, Elang Sulawesi, Burung Rangkong, Alap-alap, katak endemik, dan kadal yang kemungkinan besar adalah jenis baru.
Sementara itu untuk jenis tumbuhan, terdapat Rotan, Kalpataru, Uruh, dan berbagai jenis Anggrek nan cantik.
Menurut penelusuran tim LIPI, ditemukan tumbuhan dari suku Melastomateceae dari marga Medinilla, Sonerila, Astronia, Dissochaeta, Melastoma dan Creochiton.
Ada juga 11 jenis tumbuhan dari suku Gesneriaceae dari marga Aeschynanthus, Agalmyla dan Cyrtandra, yang seluruhnya merupakan endemik Sulawesi.
Dilansir Tribun-Sulbar.com dari Tribun-Timur.com, jalur menuju puncak gunung tersebut dapat terbilang cukup ekstrem.
Kontur pendakian Gunung Gandang Dewata, puncak tertinggi di Sulawesi Barat (Sulbar). (Laman resmi BBKSDA Sulsel)
Akan tetapi, jalur yang terjal dan curam justru menjadi daya tarik tersendiri bagi para pendaki yang ingin menguji nyali.
Untuk menuju puncak, para pendaki dapat melalui dua jalur yakni lewat jalur Paku, Kecamatan Tabulahan dan jalur Rante Pongko, Kecamatan Mamasa.
Masing-masing jalur memiliki 10 pos pendakian yang bisa menghabiskan hingga tujuh hari perjalanan.
Jalur cukup ekstrem terdapat di antara pos 6 dan 7 jika melalui jalur Paku.
Peta pos pendakian Gunung Gandang Dewata. (Laman resmi BBKSDA Sulsel)
Disebutkan, ada trek menurun yang curam ke arah lembah, dan trek menanjak ke punggungan tinggi.
Meski begitu, daya tarik Gunung Gandang Dewata tak lantas surut, lantaran adanya bentangan indah pemandangan alam yang akan memanjakan mata para pendaki.
Gandang Dewata adalah sebuah gunung yang terletak di Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat. Gunung ini bukan hanya sekadar puncak tertinggi di Sulawesi Barat, namun juga telah ditetapkan sebagai Taman Nasional Gandang Dewata, sebuah kawasan konservasi yang kaya akan keanekaragaman hayati dan menyimpan banyak mitos serta keindahan alam yang memukau.
Gandang Dewata Mamasa: