Pasangakayu

Diskoperindag Pasangkayu Turun Tangan Atasi Harga Gas Elpiji 3 Kg yang Melambung

Penulis: Taufan
Editor: Abd Rahman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KELANGKAAN GAS - Ilustrasi tabung gas elpiji 3 kg, diunggah Selasa (4/2/2025). Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Pasangkayu turun langsung menindaklanjuti laporan warga soal mahalnya harga gas elpiji 3 kilogram di tingkat pengecer yang tembus Rp 35 ribu per tabung.

TRIBUN-SULBAR.COM, PASANGKAYU-  Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Pasangkayu turun langsung menindaklanjuti laporan warga soal mahalnya harga gas elpiji 3 kilogram di tingkat pengecer yang tembus Rp 35 ribu per tabung.

Langkah ini dilakukan usai adanya keluhan warga Kelurahan Pasangkayu, Kecamatan Pasangkayu, yang merasa terbebani karena harga jual gas jauh melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET).

Kepala Seksi Penjamin Mutu Produk Diskoperindag Pasangkayu, Anton, saat dikonfirmasi, Sabtu (5/7/2025), membenarkan pihaknya telah mendatangi langsung kios pengecer yang menjual gas elpiji dengan harga tak wajar.

Baca juga: Harga Tomat di Pasangkayu Tembus Rp 30 Ribu Per Kg, Pedagang Batasi Pembelian

Baca juga: Harga Bahan Pokok di Mamuju Mengalami Kenaikan, Tomat Rp 35 Ribu Per Kg

“Setelah kami telusuri, ternyata pengecer ini membeli dari pengecer lain, lalu menaikkan kembali harga demi memperoleh keuntungan. Ini tidak bisa dibenarkan,” tegas Anton.

Dia menyebut, sesuai ketentuan, harga pembelian gas dari pengecer seharusnya Rp 22 ribu hingga Rp 23 ribu per tabung. .

Jika dijual kembali,seharusnya harga maksimal hanya Rp 25 ribu.

“Kami sudah sampaikan teguran keras. Selain itu, kami juga akan telusuri lebih lanjut asal pangkalan tempat pengecer ini mendapat pasokan. Jangan sampai hanya akal-akalan saja untuk tetap menjalin kerja sama dengan pangkalan,” katanya.

Anton menambahkan, jika ditemukan adanya pelanggaran dari pihak pangkalan yang bermain, pihaknya tidak segan menjatuhkan sanksi.

Diberitakan sebelumnya, warga bernama Tati menyampaikan kekesalannya terkait mahalnya harga gas. 

Menurutnya, kondisi itu sangat membebani ekonomi rumah tangga, apalagi di tengah naiknya kebutuhan pokok lainnya.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Taufan