Pasangakayu

Tradisi Sambut 10 Muharram, Emak-emak di Pasangkayu Ramai-ramai Beli Perabot Rumah Tangga di Pasar

Penulis: Taufan
Editor: Abd Rahman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRADISI 10 MUHARRAM-Suasana lapak pedagang prabotan rumah tangga di pasar Smart Pasangkayu, Kelurahan Pasangkayu, Kecamatan Pasangkayu, dipadati pembeli, Jumat (4/7/2025), menjelang 10 Muharram, warga Pasangkayu mulai belanja barang prabotan rumah tangga.

TRIBUN-SULBAR.COM,PASANGKAYU- Menjelang 10 Muharram, sejumlah warga tampak memadati Pasar Smart Pasangkayu yang terletak di Kelurahan Pasangkayu, Kecamatan Pasangkayu, Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat (Sulbar), untuk berbelanja berbagai kebutuhan rumah tangga.

Pantauan Tribun-Sulbar.com pada Jumat (4/7/2025), suasana pasar tampak ramai. 

Sejumlah stan dipenuhi oleh barang-barang rumah tangga seperti wadah plastik, baskom, panci, termos, dan alat dapur lainnya. 

Para pembeli tampak antusias memilih barang yang dibutuhkan, bahkan sebagian membawa anak-anak mereka.

Baca juga: Pelajar dan Mahasiswa Pulau Karampuang Demo di DPRD Mamuju, Tuntut Janji Pendidikan dan Transportasi

Baca juga: 60 Motor Warga Tolak Eksekusi Lahan di Campalagian Polman Disita Polisi untuk Penyelidikan Hukum

Tradisi berbelanja perabotan rumah tangga menjelang 10 Muharram memang bukan hal baru di masyarakat, khususnya di daerah Sulawesi Barat. 

Kebiasaan ini sudah lama melekat sebagai bentuk persiapan menyambut hari besar Islam tersebut.

Salah satu warga, Jumarni, saat ditemui di lokasi mengatakan bahwa dirinya tidak secara khusus mengikuti tradisi tersebut, melainkan hanya kebetulan sedang berbelanja.

"Kalau orang Mandar, memang banyak yang sering lakukan begitu (belanja menjelang 10 Muharram), tapi saya tidak. Saya hanya belanja saja, kebetulan ada yang dibutuhkan di rumah," ujarnya sambil memilih wadah plastik.

Berbeda dengan Jumarni, warga lain bernama Husna justru mengaku setiap tahun rutin berbelanja perabotan menjelang 10 Muharram. Menurutnya, momen ini memang sudah menjadi kebiasaan yang diturunkan sejak dulu.

"Setiap jelang 10 Muharram saya pasti belanja barang-barang rumah tangga. Sudah jadi kebiasaan dari dulu. Kalau di Kabupaten Polman mungkin lebih ramai, tapi di sini juga sudah mulai ramai sekarang," ungkapnya.

Husna menambahkan, selain untuk kebutuhan pribadi, sebagian warga juga memanfaatkan momen ini untuk mengganti perabotan lama dengan yang baru, sebagai simbol keberkahan dan awal yang bersih dalam menyambut bulan penuh hikmah itu.

Para pedagang pun mengaku senang dengan meningkatnya jumlah pembeli. 

Salah seorang pedagang, Isa, mengungkapkan bahwa dalam beberapa hari terakhir penjualan mereka meningkat dua kali lipat dibanding hari-hari biasa.

"Biasanya kalau menjelang 10 Muharram memang begini, ramai pembeli. Barang-barang seperti piring, ember, dan tempat makan paling cepat habis," katanya.

Fenomena ini mencerminkan kekayaan tradisi lokal masyarakat yang masih terjaga hingga kini, serta menunjukkan geliat ekonomi kecil menengah yang hidup di tengah masyarakat Pasangkayu menjelang peringatan 10 Muharram.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Taufan