Banjir terjadi akibat curah hujan tinggi yang mengguyur daerah ini sejak sepekan terakhir.
"Ada empat dusun itu terisolir, saat ini kita mau buat rakit untuk menyebrang," kata Kepala Desa Tapua Ahmad kepada wartawan melalui sambungan telepon.
Menurut Ahmad, jembatan hanyut juga menghubungkan Desa Katimbang di Kecamatan Matangnga.
Dia mengaku belum menerima laporan adanya korban jiwa dari musibah luapan sungai.
Jembatan tersebut kata Ahmad baru saja mendapat perbaikan pada tahun 2024 lalu usai alami kerusakan akibat terjangan banjir.
Dia menyebut kontruksi jembatan yang hanyut sebagian menggunakan kayu dan besi.
“Panjang jembatan 33 meter kemudian lebarnya 4 meter, konstruksi di bawah jembatan pakai besi, kayu lantainya, penyangganya beton,"pungkasnya.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Fahrun Ramli