TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Para pedagang kaki lima (PKL) yang direlokasi ke Anjungan Manakarra Mamuju kecewa.
Para PKL ini sebelumnya berdagang di sepanjang jalan Yos Soedarso, Kelurahan Binanga, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar).
Mereka kemudian direlokasi ke pelataran Anjungan Manakarra dengan dalih ketertiban dan tata kota.
Baca juga: 2 Jemaah Haji Polman Sulawesi Barat Wafat di Tanah Suci, Ratusan Lainnya Pulang 17 Juni
Baca juga: Gubernur SDK Wajibkan Pj Kades Tapandullu Mamuju Jumardin Ganti Dana Desa Hilang Rp388 Juta
Pemindahan ini merupakan bagian dari program penertiban pemerintah daerah (Pemda), menuai protes terutama terkait proses pembagian lapak.
Sejumlah pedagang merasa kecewa dengan sistem penempatan di lokasi baru.
"Banyak yang tidak cabut lot (mengikuti undian lapak) tapi punya tempat, sementara kami yang sudah berjualan lama malah kesulitan mendapatkan lokasi strategis,"ungkap seorang pedagang Ifah saat ditemui di Pelataran Pantai Manakarra, Selasa (17/6/2025).
Lebih lanjut, Ifah mengungkapkan, banyak pedagang baru yang tiba-tiba bermunculan setelah relokasi ke pelataran Pantai Manakarra tersebut.
"Inikan di peruntukan untuk pedagang di sepanjang Jl Yos Soedarso, landscape dan depan DRPD, tapi banyak boks-boks baru dari luar yang bermunculan,"ucapnya.
Lebih lanjut, Ifah juga menyoroti penataan dan penempatan di lokasi baru yang jauh dari ekspektasi.
"Penataan dan penempatan di lokasi juga tidak seperti apa yang seperti ditampilkan saat dilaksanakan di aula kantor Bupati," ungkapnya.
Mereka berharap ada evaluasi ulang terhadap kebijakan penempatan ini agar semua pedagang mendapatkan perlakuan yang adil dan tidak ada yang merasa dirugikan.
Hingga berita ini diturunkan, Tribun-Sulbar.com masih berupaya mengkonfirmasi pihak terkait untuk mendapatkan tanggapan resmi terhadap keluhan para PKL tersebut. (*)
Laporan Wartawan Tribun Sulbar Andika Firdaus