TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - Sejumlah apotek di Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat (Sulbar) mengaku sepi pembeli obat kolesterol.
Hal itu disampaikan seorang petugas apoteker Uci saat ditemui di apoteknya, Jl Trans Sulawesi, Desa Topoyo, Kecamatan Topoyo, Mateng, Selasa (10/6/2025).
Baca juga: Polairud Polres Majene Patroli Hampiri Nelayan Ingatkan Bahaya Bius dan Bom Ikan
Baca juga: 100 Lebih PNS OPD Pemkab Mateng Tidak Masuk Kerja di Hari Pertama Ngantor Usai Libur
Ia menjelaskan, obat kolesterol seperti Pravastatin, Rosuvastatin, Atorvastatin, Lipitor dan fenovibrat sepi pembeli meski usai lebaran kurban.
Padahal, konsumsi daging pemicu kolesterol meningkat di momen lebaran.
Tetapi, tidak berdampak pada tingkat penjualan obat kolesterol.
"Hanya ada beberapa orang saja beli semenjak habis lebaran Pak, tidak banyak," jelasnya.
Dirinya juga menerangkan, makan daging banyak tidak langsung berdampak signifikan pada masyarakat.
"Ada beberapa orang beli obat kolesterol semenjak lebaran, mungkin sekitar 10 orang," tambahnya.
Uci menambahkan, penyebab sepinya pembeli obat kolesterol dikarenakan banyak obat herbal alternatif pencegah kolesterol.
Termasuk air kelapa, sudah menjadi kebiasaan masyarakat mencegah kolesterol setelah makan daging.
"Hampir sama tahun lalu Pak, tidak melonjak pembelinya," jelasnya.
"Meski daging sapi bisa memicu peningkatan kadar kolesterol jika dikonsumsi berlebihan, namun kekuatan fisik orangnya juga," tambahnya.
Menurutnya, jika fisik orang kuat, makan daging tidak terlalu berpengaruh.
"Jadi tidak semua orang langsung butuh obat kolesterol setelah Idul Adha,” kuncinya. (*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Sandi Anugrah