TRIBUN-SULBAR.COM - Sebelum memasuki Hari Raya Idul Adha (bulan Dzulhijjah) umat Muslim dianjurkan untuk mengerjakan pusasa sunnah.
Namun apakah Puasa Dzulhijjah bisa digabung dengan Puasa Qadha Ramadan?
Menurut pandangan ulama fikih Hanafiyah, Syafiiyah, dan Imam Ahmad, menggabungkan Puasa Qadha Ramadan dengan Puasa Dzluhijjah humkumnya sah.
Adapun dalil yang menjadi pegangan para ulama tersebut adalah, Imam Ibnu Utsaimin yang mengatakan:
Baca juga: Ramalan Zodiak Hari Ini Kamis 29 Mei 2025, Pisces Menuntut Perhatian, Aquarius Penuh Emosi
"Orang yang melakukan puasa hari arafah, atau puasa hari asyura, dan dia punya tanggungan qadha ramadhan, maka puasanya sah. Dan jika dia meniatkan puasa pada hari itu sekaligus qadha ramadhan, maka dia mendapatkan dua pahala: (1) Pahala puasa arafah, atau pahala puasa Asyura, dan (2) Pahala puasa qadha. Ini untuk puasa sunah mutlak, yang tidak ada hubungannya dengan ramadhan.” (Fatawa as-Shiyam, 438).
Menggabungkan Puasa Qadha Ramadan dan Puasa Dzulhijjah cukup membaca satu niat, yaitu niat puasa qadha Ramadan.
Niat puasa qadha Ramadan
صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.
Artinya:
"Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT."
Bacaan niat harus dibaca sebelum fajar, sebagaiamana Puasa Ramadan.
Niat Puasa Dzulhijjah
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shouma syahri dzil hijjah sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: "Saya niat puasa sunah bulan Dzulhijjah karena Allah Ta'ala."
Puasa Tarwiyah