Musim Penja

Penja Melimpah, Emak-emak di Mamuju Tengah Kerja Sampingan Jemur Ikan

Penulis: Sandi Anugrah
Editor: Munawwarah Ahmad
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

JEMUR PENJA - Sejumlah ibu-ibu mengeringkan penja di pesisir Polo Pantai, Desa Lamba-lamba, Kecamatan Pangale, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, Selasa (27/5/2025). Sejumlah wilayah pesisir di Sulawesi Barat kebanjiran penja.

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - Sejumlah Ibu Rumah Tangga (IRT) atau emak-emak di Desa Lamba-lamba, Kecamatan Pangale, Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat (Sulbar) memanfaatkan musim ikan seribu (penja) mengais rezeki.

Emak-emak mencari hiburan dengan bekerja sampingan jemur ikan seribu.

Baca juga: Lantik Yamin Jadi Kepala Biro Umum, Gubernur Sulbar SDK: Banyak Ancaman di Situ

Baca juga: BPKPD Sulbar Genjot Penyaluran DAK 2025 untuk Pendidikan dan Kesehatan

Pekerjaan sampingan ini untuk menambah penghasilan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.

Seorang emak-emak, Rosdiana mengatakan kegiatan ibu -ibu jemur penja tersebut dilakukan mulai pagi hingga sore hari.

Menurutnya, ikan seribu yang dikeringkan tersebut hasil dari tangkapan nelayan.

"Ikan ini adalah sisa dari ikan seribu yang sudah terjual ke pedagang beberapa waktu lalu," ucap Rosdiana kepada Tribun-Sulbar.com, Selasa (27/5/2025).

“Alhamdulillah ada kerjaan sampingan jemur penja,” lanjutnya.

Ia katakan, selain bisa bekerja mengisi waktu kosong, mereka juga bisa bersenda gurau dengan sesama ibu-ibu lainnya.

“Dari pada tinggal di rumah, mending kita kerja cari kesibukan, apalagi kerjaannya juga tidak sudah amat, hanya bercibaku dengan panas matahari saja,” katanya.

Ia menjelaskan, dalam sehari dirinya diberi upah Rp15 ribu per termos.

"Alhamdulillah, tadi saya mengeringkan sekitar 50 termos," tambahnya.

Rosdiana juga menambahkan, ia bersama ibu-ibu lainnya sudah dua hari berturut-turut melakukan pekerjaan sampingan menjemur ikan seribu.

"Alhamdulillah, puluhan kilo ikan seribu juga sudah kering dan sudah siap untuk dipasarkan kemasyarakat dan pedagang," kuncinya. (*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Sandi Anugrah