TRIBUN-SULBAR.COM, MAJENE – Sepekan setelah Lebaran 1446 Hijriah, lonjakan pemudik yang ingin kembali ke tempat kerja membuat jasa travel kebanjiran pesanan.
Hamdi, seorang sopir travel asal Majene, mengaku menerima banyak permintaan dari penumpang yang hendak menuju berbagai daerah, seperti Mamuju, Pasangkayu, hingga Palu.
“Pesanan masih terus masuk, banyak perantau yang harus segera kembali bekerja, setelah cuti bersama,” ujar Hamdi saat dihubungi Tribun Sulbar.com, via telepon Senin (7/4/2025).
Baca juga: Dinkes Majene Klarifikasi Isu Penelantaran Pasien di Puskesmas Lembang, Ada Miskomunikasi
Baca juga: Prabowo Dicecar soal RUU TNI, RUU Polri hingga Teror Kepala Babi Tempo, Najwa Shihab: Sampai 3 Jam
Tingginya permintaan membuat tarif perjalanan mengalami kenaikan.
Menurut Hamdi, tarif penumpang dari Majene ke Mamuju yang biasanya Rp 100 ribu kini naik menjadi Rp 120 ribu.
Sementara untuk perjalanan lintas provinsi ke Palu, tarifnya mencapai Rp 350 ribu per penumpang.
"Kenaikan ini sudah berlaku sejak sebelum Lebaran karena jumlah pemudik yang tinggi, ya biasanya naik Rp 20 ribu memang," tambahnya.
Tak hanya itu, tarif juga disesuaikan dengan jumlah barang bawaan penumpang.
Jika membawa banyak barang, biaya perjalanan bisa bertambah.
“Kami lihat juga banyaknya barang bawaan. Kalau berlebih, tarifnya juga naik, dan untuk omzet tidak menentu, tapi setidaknya mengalami kenaikan dihari biasa,” jelas Hamdi.
Bagi sopir travel seperti Hamdi, lonjakan penumpang dan kenaikan tarif ini sudah menjadi hal biasa setiap musim Lebaran biasanya hingga sepekan lebih.
Meski perjalanan lebih padat, ia tetap berusaha memberikan pelayanan terbaik bagi para pemudik yang ingin kembali ke perantauan.(*)
Laporan wartawan Tribun Sulbar.com Anwar Wahab