Juru taktik berusia 44 tahun ini meminta penjelasan perbuatan dilakukannya sehingga diganjar dua kartu kuning berujung kartu merah.
Padahal ia merasa tak melakukan apa-apa di laga sebelumnya.
"Saya ingin dapat penjelasan karena sampai sekarang saya tidak mengerti kenapa wasit memberikan kartu kuning, dan kartu kuning kedua berujung kartu merah kepada saya," ujarnya.
Bernardo Tavares pun mengutarakan situasi yang terjadi kala itu. Ia hanya mengekspresikan passion di lapangan.
Tak ada kata-kata kasar dilontarkan kepada wasit. Tak ada juga bicara kotor disampaikan ke pengadil lapangan.
Dia cuma menjelaskan, PSM Makassar bermain 10 pemain. Lalu ingin melakukan pergantian pemain.
Namun, kartu kuning diterimanya.
"Tapi wasit memberikan kartu kuning saat itu.
Itulah hal yang saya tidak mengerti, mereka harus menjelaskan," tutur pelatih berlisensi UEFA Pro ini.
Bernardo Tavares pun mempertanyakan sanksi diberikan kepada wasit jika mengambil keputusan yang buruk.
Sebab, pemain ketika melakukan kesalahan ada konsekuensi diterima.
Begitu pun dengan pelatih, bahkan bisa saja dipecat.
"Wasit melakukan keputusan buruk, seharusnya juga mereka dapat konsekuensi," tegasnya.(*)