TRIBUN-SULBAR.COM,PASANGKAYU- Tiga pekan jelang bulan Ramadhan 1446 tahun 2025, sejumlah bahan pokok mengalami kenaikan di pasar tradisional Kabupaten Pasangkayu.
Seperti di pasar Kecamatan Sarjo,cabai sirup,lombok keriting,tomat,bawang merah,bawang putih serta kemiri, kompak mengalami kenaikan harga.
Salah satu pedagang saat ditemui di lapaknya, pasar tradisional Desa Sarjo,Kecamatan Sarjo,Kabupaten Pasangkayu Sulawesi Barat (Sulbar),Mani mengatakan saat ini cabai sirup mengalami kenaikan harga cukup tinggi.
"Sekarang harga cabai sirup Rp 40 ribu per kg, dari harga sebelumnya hanya Rp 20 ribu per kg,"ujarnya pada Tribun-Sulbar.com,Senin (10/2/2025).
Kenaikan harga cabai sirup yang tinggi ini, mengakibatkan banyak pedagang yang enggan menjualnya.
"Mahal sekali, susah kalau mau dijual ulang,"keluh Mani.
Adapun harga Lombok keriting saat ini,mencapai Rp 30 sampai 32 ribu per kg,dari harga sebelumnya hanya Rp 25 ribu per kg.
"Sedangkan harga tomat masih naik turun, biasa Rp 15 ribu per kg, biasa Rp 13 ribu per kg. Tapi sekarang harganya Rp 12 ribu per kg," pungkas Mani.
Baca juga: FGD 2 Hari, Alumni UT Majene Berbagi Pengalaman dan Beri Masukan untuk Pengembangan Program PPG
Baca juga: Efisiensi Anggaran : ASN Sulbar Menanti Kebijakan Kerja Fleksibel atau Work From Anywhere
Selain itu, harga bawang merah saat ini naik Rp 5 ribu dari harga sebelumnya, yaitu Rp 35 ribu per kg, dari harga sebelumnya Rp 30 ribu per kg.
"Bawang putih sendiri sudah beberapa bulan terakhir tetap di harga Rp 45 ribu per kg," ujar Mani.
Mani juga menyebutkan,salah satu bahan pokok yang mengalami kenaikan harga cukup tinggi saat ini yaitu kemiri.
Harga kemiri sendiri saat ini,mencapai Rp 60 ribu per kg, dari harga sebelumnya Rp 40 ribu per kg.
Menurut pedagang itu,kompaknya kenaikan harga sejumlah bahan pokok ini sudah berlangsung selama kurang lebih satu pekan.
"Sudah biasa setiap menjelang bulan puasa pasti naik harga bahan pokok,"jelasnya.
Namun,kenaikan harga sejumlah bahan pokok ini menurut Mani tidak terlalu berpengaruh dengan hasil penjualannya.
"Biar mahal orang tetap beli, karena namanya bahan pokok tetap dibutuhkan orang.Apalagi saat menyambut bulan Ramadhan,"ucapnya.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Taufan