TRIBUN-SULBAR.COM,MAMUJU - Direktur Lalu Lintas Polda Sulbar, Kombes Pol Wahid Kurniawan meminta masyarakat memberi kepercayaan kepada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus personel Polda Sulbar inisial IN, yang menabrak ibu dan balitanya di Jl AP Pettarani, Makassar, Sulawesi Selatan baru-baru ini.
Sebelumnya viral kasus tabrak lari di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang diduga melibatkan oknum anggota polisi berdinas di Sulawesi Barat.
Kejadian tabrak lari itu dialami oleh seorang balita dan ibunya menjadi korban tabrak lari di Jl AP Pettarani, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Kejadian itu terjadi pada Minggu, 2 Februari sekitar pukul 12.15 Wita.
Mereka ditabrak mobil Toyota Raize berwarna putih dengan nomor polisi DD 1226 AZ.
Setelah diselidiki oleh Satlantas Polrestabes Makassar, ternyata pelaku diduga adalah anggota polisi ber inisial IN yang bertugas di Polda Sulbar.
"Iya, inisialnya IN," kata Kanit Laka Lantas Polrestabes Makassar Iptu Jerryanto saat dikonfirmasi Tribun-Timur.com. Senin (3/2/2025) malam.
"Kami menyadari bahwa ada banyak anggota Polda Sulbar yang bertugas di wilayah Sulawesi Selatan. Oleh karena itu, proses identifikasi memerlukan waktu dan ketelitian," ujar Direktur Lalu Lintas Polda Sulbar, Kombes Pol Wahid Kurniawan dalam keterangan resminya kepada Tribun-Sulbar.com, Selasa (4/2/2025).
Wahid menegaskan, jika memang terbukti anggota Polda Sulbar yang melakukan tabrak lari itu, maka akan dilakukan tindakan yang transparan dan tentu memberikan keadilan terhadap korban.
Baca juga: Kapolsek Bambalamotu Sebut Avanza Terbakar di Desa Randomayang Pasangkayu Akibat Korsleting Injektor
Baca juga: Jemaah Haji Mamuju Wafat di Tanah Suci, Keluarga Adukan Travel PT ALK International Tour ke Kemenag
Wahid mengaku tengah melaksanakan penyelidikan menyeluruh untuk mengetahui apakah ada keterlibatan anggota Polda Sulbar dalam insiden tersebut.
Dari unggahan foto yang beredar dinarasikan bahwa ibu dan balitanya mengalami luka setelah ditabrak. Terduga pelaku hanya melihat sebenytar kondisi korban, kemudian pergi sembari mengatakan bahwa dia adalah aparat. (*)