TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Dosen Prodi Ilmu Pemerintahan Fakultas Fisip Universitas Terbuka (UT) Sulawesi Barat Saddam Husain Thamrin, hadir sebagai tamu di Podcast Tribun-Sulbar.com, Rabu (22/1/2025).
Program Bincang Kampus tersebut mengangkat tema "Semua Aparat Desa Bisa Sarjana".
Program yang dipandu Jurnalis Tribun-Sulbar.com Suandi, tayang secara live di kanal YouTube Tribun Sulbar Official dan Facebook Tribun-Sulbar.com.
Baca juga: PPG di UT Majene, Tingkatkan Kompetensi dan Peluang Guru Jadi ASN
Dalam perbincangan tersebut, Saddam Husain memperkenalkan program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) di Universitas Terbuka Kabupaten Majene.
Ia menjelaskan, RPL ini bagi orang yang memiliki pembelajaran, pendidikan, pengalaman diperoleh sebelumnya, misalnya calon mahasiswa yang sudah bergelar D2 dan D3 itu bisa melanjutkan di UT Majene.
"Misalnya melalui pengalaman kerja seseorang (aparat desa) kemudian mau melanjutkan jenjang perguruan tinggi S1 itu bisa melampirkan pengalaman untuk pengakuan sebagai pembebasan Satuan Kredit Semester (SKS)," ungkap Saddam.
Kata dia, bagi aparat desa memiliki pengalaman dan bisa melampirkan berkas yang dibutuhkan, maka dia dapat melanjutkan kuliah tanpa harus memulai dari awal.
Menurutnya, program RPL ini lahir karena Rektor UT sudah melakukan perjanjian kerjasama dengan Kementerian Desa (Kemendes) RI soal pembangunan sumber daya manusia bagi aparat desa.
Dari data yang disebutkan, dari 900 ribu aparat desa ada 61 persen belum menyelesaikan program sarjananya, rata-rata aparat desa hanya lulus Sekolah Menengah Atas (SMA).
"Tentu ini menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi Kemendes, sehingga dilibatkan Universitas-Universitas termasuk Universitas Terbuka untuk bisa menjadikan tempat para aparat desa bisa berkuliah," katanya.
Lanjut Saddam menuturkan, awal terbentuk program RPL sudah ada 3000 aparat desa yang kuliah di Universitas Terbuka (UT) itu sejak tahun 2024 lalu.
"Kami pastikan akan terus bertambah dan dari angka 3000 itu ada sekitar 100 orang aparat desa kuliah di UT Majene," ujarnya.
Saddam juga menerangkan, bagi aparat desa yang ingin mendaftar kuliah itu bisa kapan saja dan tidak terbatas oleh waktu.
"Jadi bisa kapan jika ingin mendaftar di UT Majene,bisa juga melalui online," paparnya.
Keunggulan dari UT Majene, karena bagi aparat desa yang ingin kuliah itu bisa dilakukan secara daring atau online.
Sehingga bagi mahasiswa khususnya aparat desa itu tidak akan menganggu pekerjaan mereka.
"Dimana pun kita berada itu tetap bisa ikut kuliah, karena sekarang bisa melalui via zoom atau online sehingga sangat memudahkan," pungkasnya.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Abd Rahman