Bencana Alam Sulbar

BPBD Sulbar Catat 109 Bencana Alam Sepanjang Tahun 2024, Mulai Banjir, Longsor hingga Kebakaran

Penulis: Andika Firdaus
Editor: Nurhadi Hasbi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Barat di Kompleks Kantor Gubernur Sulbar, Jl Abd Malik Endeng, Kelurahan Rangas, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Senin (20/1/2025).

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJ - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Barat, mencatat 109 bencana alam terjadi sepanjang tahun 2024.

Bencana alam terjadi sepanjang 2024 mulai dari banjir, tanah longsor, angin puting beliung, gempa bumi, dan kebakaran.

Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda BPBD Sulawesi Barat mengatakan, bencana alam didominasi kebakaran dan angin kencang.

Baca juga: Banjir Mendominasi Bencana Alam Tahun 2024 di Pasangkayu, Ada 41 Titik

Dari 109 jumlah bencana alam tersebut, angin kencang 25 kali. Terjadi 3 kali di Kabupaten Mamuju, 18 kali Kabupaten Polewali Mandar, 1 kali Kabupaten Mamasa, 1kali di Kabupaten Pasangkayu, dan 2 kali di Kabupaten Mamuju Tengah.

Banjir 21 kali terjadi, 4 kali di Kabupaten Mamuju, 5 Kabupaten Polewali Mandar, 1 kali di Kabupaten Mamasa, 9 kali di Kabupaten Mamuju Tengah, 1 kali Kabupaten Pasangkayu dan 1 kali Kabupaten Majene.

Tanah longsor sebanyak 21 terjadi, 1 kali di Kabupaten Mamuju, 4 kali di Kabupaten Polewali Mandar, 7 Kabupaten Mamasa, 6 kali di Kabupaten Mamuju Tengah, dan 3 kali Kabupaten Majene.

Kebakaran sebanyak 34 terjadi, 1 kali di Kabupaten Mamuju, 30 kali di Kabupaten Polewali Mandar, 2 di Kabupaten Mamasa, dan 1 kali di Kabupaten Majene.

Gempa bumi terjadi dua kali di Kabupaten Mamuju dan Mamuju Tengah.

Inaldy menyampaikan, berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Sulbar masuk status Siaga Darurat Bencana.

Sulbar memasuki musim Hidrometereologi basah sejak, November hingga Maret 2025.

"Dari Desember kemarin kita sudah ada posko di setiap Kabupaten untuk antisipasi terjadinya bencana," ucap Inaldy saat ditemui di Posko Siaga Bencana BPBD Provinsi Sulbar Kelurahan Simboro, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar). Senin (20/1/2025).

Ia menghimbau kepada masyarakat, untuk tetap waspada dan menjaga kebersihan di lingkungan sekitar terutama drainase untuk dalam kota.

Sedangkan untuk luar kota, tidak melakukan pembukaan lahan secara masif, apalagi saat ini marak tanaman jangka pendek yang bisa mengakibatkan banjir dan longsor.

"Kelangsungan hidup tetap diperhatikan, tapi alam dan lingkungan sekitar juga diperhatikan," imbuhnya.(*)

Laporan wartawan Tribun Sulbar Andika Firdaus