TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - Kelangkaan LPG tiga kilogram di Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) dikeluhkan warga.
Kelangkaan ini sangat dirasakan kaum emak-emak dan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Baca juga: Jelang Nataru Harga Ayam Potong di Pasar Sentral Majene Mulai Naik
Baca juga: Kabel Semrawut di Korongana Mamuju, Warga Khawatir Terjadi Korsleting Listrik
Ditemui Tribun-Sulbar.com, Minggu (22/12/2024), Hidayah, salah seorang ibu rumah tangga di Topoyo mengatakan, dirinya kesulitan mencari gas melon.
Ia mengaku sudah berkeliling mencari di pangkalan area Topoyo namun semua kosong, tak terkecuali di kios-kios pengecer.
"Saya sudah keliling mencari di area pasar hingga arah ke Tabolang namun tak kunjung dapat," keluhnya.
Sehingga, dirinya memilih alternatif kayu bakar untuk memasak.
"Daripada menunggu LPG muncul tak kunjung dapat, yah saya menggunakan kayu bakar untuk memasak meskipun agak kesulitan mengingat saat ini juga musim hujan," ceritanya.
Ia berharap, pemerintah segera turun tangan mengatasi keluhan masyarakat, hal itu dikarenakan LPG merupakan salahsatu kebutuhan pokok ibu rumah tangga.
Hal senada disampaikan Irul, salah seorang pelaku UMKM saat ditemui di area Benteng, Desa Tobadak, Kecamatan Tobadak.
Ia mengatakan, hampir semua pangkalan LPG saat ini kosong dan sudah berlangsung beberapa bulan kelangkaan.
"Bahkan, ada pengecer menjual dengan harga Rp38 ribu sampai Rp40 ribu," kesalnya.
"Ini sangat mencekik masyarakat kecil seperti kami," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperindag Mateng, Colleng Sulaiman saat ditemui beberapa waktu lalu membantah kelangkaan LPG tiga kilogram di Mamuju Tengah.
Ia mengatakan, jatah LPG tiga kilogram untuk kabupaten Mamuju Tengah sebanyak 98.000 buah perbulan.
Sementara, jumlah masyarakat layak menerima LPG 3 kilogram Subsidi berdasarkan data Dinsos Mateng sebanyak 23.598 KK dengan total 69.336 jiwa.
Sehingga menurutnya dengan data demikian, kelangkaan dan lonjakan harga LPG tidak terjadi.
Meski pada kenyataan di lapangan, LPG 3 kilogram sangat langka dan harganya melonjak naik. (*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Sandi AnugrahÂ