Pupuk Langka

Pupuk Langka Ulah Distributor Nakal? DTHP Sulbar Ingatkan Ini ke Distributor

Penulis: Suandi
Editor: Munawwarah Ahmad
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala DTPHP Sulbar, Syamsul Maarif saat ditemui di ruang kerjanya, kompleks perkantoran Gubernur Sulbar, Rabu (13/11/2024).

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (DTHP) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), Syamsul Maarif, memberi peringatan keras kepada para distributor pupuk agar tidak menaikkan harga pupuk bersubsidi secara sepihak.

Peringatan ini disampaikan menyusul keluhan para petani yang semakin sulit mendapatkan pupuk bersubsidi di lapangan.

Baca juga: Dinas Ketapang dan Pertanian Mamuju Tengah Ingatkan Pupuk Subsidi Bukan untuk Sawit

Baca juga: Posko Bantuan Kebakaran di Lingkungan Tanjung Batu Majene Sudah Didirikan

Menurut Syamsul, pihaknya akan bertindak tegas terhadap distributor yang mencoba mempermainkan harga pupuk bersubsidi.

Ia menegaskan, saat ini mekanisme pengawasan sudah diperketat dengan adanya Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) yang bertugas di lapangan.

"Kami memiliki PPNS yang siap turun langsung bersama pihak kepolisian jika ada laporan penyimpangan. Jadi, tidak ada toleransi bagi distributor yang melanggar aturan," ujar Syamsul dalam wawancara di ruang kerjanya, Kompleks Perkantoran Gubernur Sulbar, Rabu (13/11/2024).

Syamsul menyampaikan bahwa baru-baru ini PPNS mengamankan oknum yang mencoba menyelundupkan pupuk bersubsidi dari Polewali Mandar ke Pasangkayu.

Kasus ini telah ditindaklanjuti oleh Polda Sulbar dan menjadi perhatian publik.

"Kasus ini sudah viral dan sedang dalam penanganan pihak Polda Sulbar," tambahnya.

Selain memperketat pengawasan, Syamsul menegaskan bahwa dinasnya akan mencabut izin distributor yang terbukti bermain harga atau mencoba menyelewengkan pupuk bersubsidi.

Bahkan, ancaman pidana siap menanti bagi distributor yang terbukti melakukan pelanggaran.

"Kita akan cabut izinnya, bahkan bisa dipidana," tutup Syamsul.

Sebelumnya diberitakan, kelangkaan pupuk subsidi terus dikeluhkan oleh para petani di Sulawesi Barat (Sulbar), terutama di Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju.

Mereka mengaku kesulitan memperoleh pupuk yang sangat dibutuhkan untuk menjaga produktivitas lahan pertanian mereka.

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (DTPHP) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), Syamsul Maarif, memastikan bahwa stok pupuk subsidi sebenarnya aman.

"Stok pupuk untuk para petani di Sulbar mencukupi. Setiap petani bisa mendapatkan bantuan pupuk subsidi sebesar 400 - 500 kilogram per hektar dengan maksimal dua hektar per musim tanam, baik jenis urea maupun NPK," ungkap Syamsul saat ditemui di kantornya, Rabu (13/11/2024).

Namun, ia mengakui bahwa hingga kini distribusi pupuk baru mencapai 60 persen.

"Distribusi pupuk masih di sekitar 60 persen, sementara waktu yang tersisa hanya dua bulan," jelasnya.

Syamsul juga menyoroti berbagai kendala dalam penyaluran pupuk.

Salah satu hambatan utama adalah pada tahap distribusi dari distributor ke pengecer. Sering kali, saat pupuk siap disalurkan, para petani tidak memiliki dana yang cukup untuk membelinya.

"Sebelumnya, saya sudah usulkan agar pupuk bisa disalurkan melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Dengan begitu, jika petani kekurangan dana, mereka bisa memanfaatkan Anggaran Dana Desa (ADD) untuk sementara waktu," pungkasnya.(*)

Laporan Reporter Tribun Sulbar Suandi