BBM Langka

Solar Langka di Mamuju Tengah, Supir Truk Rela Antre Berjam-jam

Penulis: Sandi Anugrah
Editor: Nurhadi Hasbi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah supir mobil truk menunggu antrean di SPBU Benteng, Desa Tobadak, Kecamatan Tobadak, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat.


TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - Antrean panjang kendaraan mengular di sejumlah SPBU Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat (Sulbar) menjadi pemandangan sehari-hari.

Hal itu dikarenakan sulitnya mendapat Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.

Termasuk BBM subsidi jenis solar.

Baca juga: Sering Kehabisan, SPBU Ako Pasangkayu Pastikan BBM Mereka Tidak Langka

Salah seorang supir, Ippang saat ditemui di SPBU Benteng Tobadak mengatakan, ia rela berjam-jam antre menunggu giliran pengisian BBM jenis solar.

Ia mengaku tidak punya pilihan lain, selain ikut mengantre BBM meskipun harus menunggu lama.

"Daripada beli eceran, harganya lebih mahal," jelasnya 

Ia menjelaskan, harga BBM bersubsidi jenis solar di SPBU Rp 6.800 per liter.

Sementara dieceran milik warga bisa sampai Rp10 ribu per liter.

"Tetapi kalau kami kehabisan, dan di SPBU kosong terpaksa kami beli eceran meski harganya lebih mahal," pungkasnya.

Ippang mengaku seorang driver pemuat sawit.

Pekerjaannya membuatnya terpaksa antre untuk dapt solar setiap hari di SPBU.

Ia berharap, pihak berwenang bisa memperhatikan kelangkaan dan stok BBM di Mamuju Tengah.

"Agar kami sebagai rakyat kecil bisa menikmati BBM tanpa takut kehabisan, sehingga berdampak pada penghasilan kami memenuhi kebutuhan keluarga," kuncinya. (*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Sandi Anugrah