TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Penerapan uji coba QR Code untuk pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite dan Solar bersubsidi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Simbuang Mamuju, Jl. Soekarno Hatta, Kelurahan Simboro, Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) dikeluhkan warga.
Pasalnya, pendaftaran untuk mendapatkan QR Code wajib bagi setiap pengendara bermobil dinilai sangat menyita waktu.
Baca juga: Nomor Urut Paslon Pilkada Polman: ASSAMI No 1, BESTI No 2, PASTI No 3, DIGASKAN No 4
Baca juga: Merasa Diabaikan Pemprov, Mahasiswa & Masyarakat Sampaga di Demo DPRD Sulbar Tolak Tambang Pasir
Pantauan Tribun-Sulbar.com, Senin (23/9/2024) siang, nampak puluhan pemilik kendaraan memenuhi kantor SPBU dan sibuk melakukan pendaftaran.
Namun, di tengah kesibukan mendaftar, tak sedikit warga memilih untuk kembali karena tidak ingin menunggu lama.
Salah seorang pengendara, Aswi (29), menyebut sudah satu hari ingin melakukan pendaftaran tetapi belum juga selesai.
Aswi mengatakan, lambatnya proses pendaftaran disebabkan kurangnya pendampingan dari pihak SPBU Simbuang dalam meng-upload foto KTP, STNK, dan foto kendaraan.
“Kalau begini menyita waktu, banyak yang mesti di-upload, kemudian kurang juga pendampingan,” kata Aswi kepada Tribun-Sulbar.com saat dijumpai di depan kantor SPBU Simbuang.
“Saya itu dari kemarin mengurus pendaftaran. Kemarin saya dari SPBU Rangas, tapi karena lama mengantre, saya ke Kali Mamuju. Lama juga di sana, dan di sini saya sudah satu jam menunggu,” ucapnya.
Disisi lain, Ari, juga seorang pengendara, mengatakan penggunaan QR Code untuk mendapatkan BBM cukup bagus.
“Bagus kalau sudah menggunakan QR Code, jadi tertib karena pengendara sudah terdaftar,” jelas Ari kepada Tribun-Sulbar.com.
Ia menambahkan, dengan adanya opsi untuk mencetak nota, sistem ini menjadi lebih praktis bagi pekerja kantoran.
“Karena sudah memilih nota print, jadi gampang untuk pekerja kantoran yang melakukan pertanggungjawaban,” pungkasnya.
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Lukman Rusdi