Demo Kawal Putusan MK

Demo Kawal Putusan MK di DPRD Majene Berakhir Ricuh, Ledakan Dimana-mana

Penulis: Anwar Wahab
Editor: Munawwarah Ahmad
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi Gedung DPRD Majene saat diduduki massa aksi di kantor DPRD Majene, Kelurahan Labuang, Kecamatan Banggae Timur, Kabupaten Majene, Sulbar Jumat (23/8/2024).

TRIBUN-SULBAR.COM, MAJENE - Aksi demo kawal putusan MK di depan Gedung DPRMajene  yang dilakukan sejumlah elemen mahasiswa berujung ricuh.

Sejumlah pengunjuk rasa geruduk kantor DPRD Majene, hingga, ke lantai dua.

Baca juga: KEREN! Nursalsabila Raih Medali Perunggu Cabor Renang di O2SN Tingkat Nasional

Baca juga: Ratusan Mahasiswa Majene Demo di Gedung DPRD Majene Kawal Putusan MK

Meski polisi berupaya menahan massa agar tidak masuk ke ruang DPRD namun massa tak dapat dibendung.

Aksi kemudian bergerak ke ruang sidang DPRD Majene.

Saat massa sudah menduduki kantor ruang sidang DPRD Majene, mereka meminta agar ada perwakilan dari DPRD Majene yang hadir dan menyepakati untuk bersama-sama mengawal keputusan MK.

Sayangnya, saat Wakil Ketua I DPRD Majene, M. Idwar hadir di tengah-tengah massa aksi.

Idwar mengaku tidak bisa mengambil keputusan secara sepihak terkait keputusan secara kelembagaan DPRD mengingat harus dilakukan rapat koordinasi yang menghadirkan seluruh anggota DPRD Majene.

Kecewa atas pernyataan tersebut, massa pun memanas bahkan anggota DPRD Majene, M. Idwar harus mengamankan diri dan meninggalkan ruang sidang.

Beberapa massapun melakukan pengrusakan di dalam ruang sidang DPRD Majene seperti jendela, meja, mikrofon, bahkan beberapa dokumen milik DPRD Majene.

Mahasiswa nampak melempar kursi dan memecahkan jendela, hingga meja di kantor DPRD Majene ikut hancur.

Suara ledakan dari kaca yang dipecahkan terdengar dimana-mana.

Beberapa fasilitas nampak rusak, pas foto presiden Joko Widodo nampak dirobek.

Meja yang ada di kantor DPRD Majene hancur tak tersisa, selain itu fasilitas seperti cermin dan lain-lain juga ikut dirusak.

Bahkan beberapa massa ada yang terluka hingga bercak darah terlihat di beberapa titik.

Jendral lapangan aksi, Misbahuddin, mengatakan, pihaknya geruduk kantor DPRD Majene lantaran anggota DPRD Majene tidak ingin menemui massa.

"Aksi ini akan kembali dilakukan jika tuntutan yang dilayangkan tidak ditandatangani oleh pihak DPRD Majene,"kata Misbahuddin saat ditemui Tribun Sulbar.com si lokasi 

Ia juga menambahkan aksi tersebut akan kembali dilakukan sampai DPRD Majene menandatangani berkas tuntutanya.

"Kami akan melakukan aksi jilid dua sampai permintaan kami dipenuhi,"lanjutnya.

Tuntunan utama kami kawal putusan MK,copot mandat jokowi, kembalikan demokrasi ke tangan rakyat, serta 14 tuntutan lainnya yaitu :

1. Hentikan Tambang Batub Gajah Di Sendara, 

2. Stop Kriminalisasi Aktivis

3. Hentikan Pelanggaran HAM di Papua

4. Sahkan RUU Masyarakat Adat

5. Cabut Omnibuslaw/Cipta Kerja No. 6 Tahun 2023

6. Tolak Reklamasi

7. Tegakkan Nilal Toleransi

8. Realisasikan Perbup NO. 18 Tahun 2022

9.Realisasikan Bantuan Stimulan Gempa 10. Segera Buat

10.Perda RT/RW Kab. Majane

11.Perbaikan Infrastruktur Jalan TBU/LIBRA (Sendana)

12.Implementasikan Perda NO. 9 Tahun 2016

13. Wujudkan Pendidikan Gratis

14. Realisasikan Undang-undang TPKS

15. Terakhir massa aksi nampak kembali pulang ke sekretariat masing-masing setelah melangsungkan temu pers dengan beberapa awak media.


Laporan wartawan Tribun Sulbar.com Anwar Wahab