BKKBN Sulbar

BKKBN Sulbar Luncurkan “Sulwesi Barat Population Clock”, Sekprov: Potensi Besar

Penulis: Lukman Rusdi
Editor: Munawwarah Ahmad
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana peluncuran “Sulawesi Barat Population Clock” di Ballroom Hotel Matos Mamuju, Jl Yos Sudarso, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Selasa (5/8/2024) siang.

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Barat (Sulbar) luncurkan “Sulawesi Barat Population Clock” pada puncak peringatan Hari Keluarga Nasional ke-31 Sulbar di Ballroom Hotel Matos Mamuju, Jl Yos Sudarso, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Selasa (5/8/2024) siang.

Acara ini dihadiri langsung oleh Sekretaris Provinsi Sulbar Muhammad Idris, PLT Kepala BKKBN Perwakilan Sulbar, Resky Murwanto, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya.

Diketahui, Population Clock ini merupakan pengembangan dari Aplikasi Sistem Peringatan Dini Pengendalian Penduduk atau dalam versi terbarunya dikenal sebagai SIPERINDU.

Sekretaris Provinsi Sulbar Muhammad Idris mengatakan, hasil proyeksi sensus penduduk di tahun 2020 kemarin, demografi Sulbar menunjukkan potensi besar dalam mendukung visi Indonesia emas 2045.

“Tahun 2020, jumlah penduduk usia 0-14 tahun diproyeksikan menurun dari 28,90 menjadi 25,76 persen pada tahun 2035,” kata Muhammad Idris dalam sambutannya, Senin (5/8/2024) siang.

Ia melanjutkan, selama periode tersebut ada peningkatan potensi produktif masyarakat, dari usia 15-64 tahun meningkat menjadi 66,56 persen dari 66,32, hal tersebut menandakan peningkatan potensi produktif masyarakat.

“Untuk proporsi penduduk lansia 65 tahun ke atas juga naik, sampai 7,68 persen pada tahun 2035, ini menunjukkan peningkatan harapan hidup demografi lansia,” jelasnya.

"Sulbar diproyeksikan mencapai puncaknya pada tahun 2025, dengan rasio ketergantungan mencapai titik terendah, ini menunjukkan potensi Sulbar sebagai bagian integral dalam mencapai Indonesia emas 2045" tutup Muhammad idris.

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Lukman Rusdi