HIV Majene

Dinas Kesehatan Sebut Pendirita HIV di Majene Susah Dideteksi

Penulis: Anwar Wahab
Editor: Munawwarah Ahmad
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nampak depan Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Majene di Kelurahan Pangali-Ali, Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) Rabu (17/7/2024).

TRIBUN-SULBAR.COM, MAJENE - Pengelola Program HIV/AIDS Dinkes Majene Sakiah Syamsuddin menyebut ada kendala deteksi penderita HIV di Kabupaten Majene. 

Dinkes Majene juga menyebut, HIV atau Human Immunodeficiency Virus bisa menyebar melalui beberapa faktor.

Baca juga: Ratusan Petugas Kebersihan DLHK Polman 2 Bulan Tak Dibayar Gajinya Karena Alasan Ini

Baca juga: Terkendala Biaya, Pemuda di Mamasa Lumpuh Sejak Lahir

"Penyakit HIV biasanya karena faktor jarum suntik, sex bebas dan transfusi darah" kata Sakiah saat ditemui Tribun Sulbar.com di Dinkes Rabu, (17/7/2024).

Namun menurutnya ada beberapa orang yang sangat mudah tertular dan menularkan HIV.

"Penderita Tubercolosis (TBC) Lelaki Suka/Sex Lelaki (LSL),  Wanita Pekerja Seks (WPS) dan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) orang seperti inilah yang sangat mudah tertular"lanjutnya.

Menurutnya orang-orang yang melakukan hal seperti itu diperiksa oleh Dinkes Majene.

Namun kendala pengetahuan dan rasa malu yang ada pada penderita HIV, membuat Dinkes susah untuk mengidentifikasi.

"Jadi masih banyak sasaran yang tidak datang sendiri melakukan pemeriksaan"ucapnya 

Dari hal itu dinkes melakukan tes mobile ke lapangan agar sasaran dapat tercover namun menurutnya tidak semua bisa ditemukan karena ausah dideteksi.

Lebih lanjut ia mengatakan harapan Dinkes sasaran melakukan pemeriksaan atau tes secara sukarela.

Laporan wartawan Tribun Sulbar.com Anwar Wahab