TRIBUN-SULBAR.COM - Siapa yang tak kenal engan kehebatan Nabi Musa AS.
Seorang nabi yang pernah mengalami pengalaman hidup yang keras bersama kaumnya, Bani Israil, pernah dikejar-kejar Fir’aun dan bala tentaranya.
Masalah datang ketika rombongan Nabi Musa sampai di pinggir lautan. Dalam kondisi terjepit inilah, tawakal Nabi Musa memuncak.
Di tengah kesulitan yang dihadapi, Mabi Musa memunajatkan doa kepada Allah SWT agar diberi kemudahan menghadapi kesulitn.
Doa tersebut juga bisa dibaca ketika kita menghadapi kesulitan-kesulitan yang menghimpit.
Baca juga: Jadwal Lengkap Feri Mamuju Pekan Kedua Juli, Berangkat Selasa Besok 9 Juli 2024
Baca juga: Genangan Air dan Becek di Jalan Menuju Kantor Gubernur Sulbar, Warga Ngeluh
Doa berisi pujian kepada Allah, pengakuan ketakberdayaan diri, serta permohonan pertolongan. Tempat mengadu paling tepat adalah Allah, bukan manusia.
Meyakini bahwa Allah penyelesai masalah itu sangat penting sehingga apa pun masalahnya, kita akan mengadukan kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
Ketika dikejar Firaun, Nabi Musa dan kaumnya pun harus melakukan pelarian dari kejaran pasukan Raja Firaun.
Dalam pelariannya, Nabi Musa dan kaumnya mencapai Laut Merah, tetapi tak ada lagi jalan bagi mereka.
Nabi Musa pun berdoa kepada Allah memohon keselamatan dari kejaran pasukan Firaun. Doa ini tertuang dalam surat Yunus ayat 85-86.
فَقَالُوا۟ عَلَى ٱللَّهِ تَوَكَّلْنَا رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِّلْقَوْمِ ٱلظَّٰلِمِينَ
Fa qālụ 'alallāhi tawakkalnā, rabbanā lā taj'alnā fitnatal lil-qaumiẓ-ẓālimīn.
Artinya: Lalu mereka berkata, "Kepada Allahlah kami bertawakal! Ya Tuhan kami; janganlah Engkau jadikan kami sasaran fitnah bagi kaum yang zalim."
وَنَجِّنَا بِرَحْمَتِكَ مِنَ ٱلْقَوْمِ ٱلْكَٰفِرِينَ