TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Kronologi insiden serangan buaya yang dialami Rajab (41), warga Tapalang, Mamuju, Sulawesi Barat, pada Jumat (24/4/2024), akhirnya terungkap.
Kapolsek Tapalang, Iptu Minu mengatakan Rajab berangkat dari rumah menuju ke laut arteri (kacci-kacci) membawa jaring jangkar.
Setelah sampai di laut arteri, Rajab lantas memasang jaring.
"Setelah itu memasang jaring jangkar pertama, tiba-tiba buaya muara muncul dari belakang, lompat menempel di belakang Rajab, (menyerang-red) dari belakang," ujarnya melalui keterangan tertulis, Jumat (24/5/2024) malam.
Baca juga: Akibat Gigitan Buaya, Tangan, Pinggang, hingga Tubuh Belakang Warga Tapalang Mamuju Robek
Rajab kemudian mendorong buaya itu ke atas sehingga lepas dari badannya.
Rajab lari menuju daratan, namun buaya tersebut terus mengejar korban sampai ke daratan.
Lalu Rajab lari menuju ke rumah berjalan kaki setelah sampai ke rumah ia, dilarikan ke Puskesmas Tapalang.
Kata dia, luka yang dialami Rajab berupa 5 cakaran di bagian belakang pungggung, 3 gigitan di bagian tangan sebelah kiri, satu cakaran bagian rusuk sebelah kanan.
Sebelumnya diberitakan Rajab, warga Dusun Tampalang, Desa Tampalang, Kecamatan Tapalang, Kabupaten Mamuju dilaporkan terkena gigitan seekor buaya saat jaring ikan di sungai kacci-kacci, Desa Tampalang, pada Jumat (24/4/2024).
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 18:00 Wita.
Salah satu warga, Sabri mengatakan, korban baru saja memindahkan sapinya yang tidak jauh dari sungai.
Setelah itu, ia ke sungai memasang pukat ikat.
"Sementara pukat ikat diterkam," ujarnya kepada Tribun-Sulbar.com, melalui pesan WhatsApp, Jumat malam.
Beruntungnya, Rajab bisa melepaskan diri dari gigitan buaya tersebut.
Saat ini, Rajab dilarikan ke puskesmas untuk mendapatkan perawatan.
Hingga berita ini diturunkan, awak media masih mencari informasi lengkap soal kejadian tersebut.(*)
Laporan Reporter Tribun Sulbar Suandi