TRIBUN-SULBAR.COM,MAMUJU - Warga Lingkungan Kanang - Kanang, Kelurahan Bebanga, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), melakukan aksi gotong royong memperbaiki jalan rusak.
Kegiatan dimulai pada Kamis (16/5/2024), kemudian sempat berhenti, sebelum dilanjutkan kembali hari ini, Sabtu (18/5/2024).
Adapun aksi ini dilakukan karena warga merasa tidak ada perhatian pemerintah Kabupaten Mamuju atas kondisi jalan desanya yang sudah lama rusak.
Baca juga: Jalan Rusak dan Berlubang di Yos Sudarso Mamuju Hanya Ditambal
Para warga setempat sudah mulai resah dengan kondisi jalan yang semakin hari semakin parah, hingga sulit dilewati.
Mereka pun terpaksa melakukan aksi swadaya untuk memperbaiki jalan tersebut.
Kepala Rukun Tetangga (RT) Kanang-Kanang Syamsuddin mengatakan, jalan yang dikerjakan ini adalah jalan utama yang terhubung ke wilayah Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) Marano.
"Masyarakat di sini sudah resah karena tidak ada bantuan perbaikan jalan, jadi kami sepakat untuk patungan membangun jalan sendiri," kata Syamsuddin kepada Tribun-Sulbar.com, Sabtu (18/5/2024).
Dia mengaku, masyarakat di Kanang-Kanang sudah lama ingin merasakan jalan yang mulus.
Akhirnya warga harus patungan membeli semen dan material pasir dan membangun jalan tersebut secara mandiri.
"Satu Kepala Keluarga (KK) menyumbang satu sak semen, bahkan ada juga pengusaha jagung yang bantu (memberi-red) kami semen, ada 40 sak," bebernya.
Meski kecewa karena merasa pemerintah daerah terkesan abai, Syamsuddin bersyukur masyarakat punya inisiatif untuk bergotong-royong.
"Kami bersyukur masyarakat di Kanang-Kanang punya semangat untuk memperbaiki jalan meskipun harus patungan pakai uang pribadi," pungkasnya.
Baca juga: Inspektorat Mamuju Segera Bongkar Hasil Pemeriksaan Dugaan Korupsi Dana Desa Tanambuah
Dia menambahkan, kegiatan aksi gotong royong ini hanya akan dilakukan setiap akhir pekan.
Hal ini dikarenakan menyesuaikan waktu luang warga setempat yang mayoritas berprofesi sebagai petani.
Adapun saat ini, pengerjaan jalan tersebut telah mencapai 70 meter.
Selama pengerjaan, hanya kendaraan roda dua dan pejalan kaki yang bisa melintas.
Saat ditanya estimasi lama pengerjaan jalan, Syamsuddin belum bisa memastikan lantaran kelangsungan proyek tersebut tergantung dari bantuan warga.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Abd Rahman