Balita Keracunan Massal

INI BAHAYA E Coli, Bakteri Ditemukan Pada Makanan yang Menyebabkan 32 Balita di Majene Keracunan

Editor: Nurhadi Hasbi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ibu menggendong anaknya yang sudah membaik ditemani keluarga di Puskesmas Pamboang, Kelurahan Lalampanua, Kecamatan Pamboang, Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar).

Toksin ini bekerja dengan cara menghilangkan satu basa adenin dari unit 28S rRNA, sehingga menghentikan sintesis protein.

Sumber bakteri ini contohnya adalah daging yang belum masak, seperti daging hamburger yang belum matang.

E. Coli yang tidak berbahaya dapat menguntungkan manusia dengan memproduksi vitamin K2, atau dengan mencegah bakteri lain di dalam usus.

Ibu menggendong anaknya yang sudah membaik ditemani keluarga di Puskesmas Pamboang, Kelurahan Lalampanua, Kecamatan Pamboang, Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar). (Tribun Sulbar / Anwar Wahab)

E. coli banyak digunakan dalam teknologi rekayasa genetika.

Biasa digunakan sebagai vektor untuk menyisipkan gen-gen tertentu yang diinginkan untuk dikembangkan.

E. coli dipilih karena pertumbuhannya sangat cepat dan mudah dalam penanganannya.

Negara-negara di Eropa sekarang sangat mewaspadai penyebaran bakteri E. coli ini, mereka bahkan melarang mengimpor sayuran dari luar.

Gejala Jika Terinfeksi

Beberapa gejala yang timbul jika terinfeksi oleh bakteri E. Coli yang bersifat patogen di antaranya, diare ringan, diare tingkat sedang, dan bahkan diare terparah sampai berdarah.

Kemudian demam, perut terasa keram, mengalami dehidrasi, nafsu makan berkurang dan mual.

Penyebab

Air yang tidak bersih

Makan makanan yang mentah.

Tidak mencuci tangan saat buang air besar.

(*)