TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Gempa bumi magnitudo 3,3 guncang Kabupaten Mamasa terasa hingga Kabupaten Mamuju Senin (8/4/2024) sekira pukul 03:30 WITA dini hari sempat kagetkan masyarakat.
Beberapa tahun terakhir gempa bumi memang sering terjadi di Kabupaten Mamasa, baik skala kecil tidak terasa maupun terasa.
Lalu apa kata Pusat Gempa Bumi Regional (PGR) IV- Makassar Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terakit gempa bumi di Mamasa?
PMG Pertama BMKG Stasiun Tampa Padang Mamuju, Hadi Nur Rohman mengatakan, gempa tersebut bersumber dari aktivitas sesar (patahan) Saddang.
Hadi menjelaskan sesar saddang melintasi Mamasa dengan arah barat laut-tenggara.
Baca juga: Gempa 3.3 Magnitudo Pusat Gempa di Mamasa
Baca juga: 12 Fakta Efek Gempa yang Terjadi di Jawa Timur, Analisis BMKG
Jenis dari sesar saddang adalah mendatar mengiri (sinistral strike-slip).
"Pada umumnya gempa bumi di sekitar wilayah Mamasa bersumber dari aktivitas sesar/patahan Saddang," ujarnya kepada Tribun-Sulbar.com, Senin (8/4/2024) kemarin.
Dikatakan, aktivitas seismik di Mamasa hampir setiap hari terjadi. Tapi dominan tidak dirasakan.
Sesar Saddang dikategorikan sebagai gempa bumi swarm.
Gempa swarm yaitu gempa yang terus menerus terjadi dalam waktu cukup lama hingga mencapai tiga bulan atau lebih.
BMKG mencatat, sesar Saddang dengan magnitudo terbesar terjadi pada 2018 lalu.
"Sepengetahuan kami pernah terjadi gempa dengan kekuatan magnitudo 5,1 sr pada tanggal 8 November 2018 yang diduga dipicu oleh aktivitas Sesar Saddang," sambungnya.
Terkait gempa tersebut yang dirasakan sampai di Mamuju Hadi mengatakan, ada kemungkinan beberapa orang kurang teliti dalam membaca keterangan informasi.
"Berkaitan dengan ini, karena sekilas saya baca ada laporan dirasakannya di Mamuju. Memang parameter yang disampaikan sudah sesuai yaitu berdekatan dengan pesisir di Mamuju. Kemungkinan beberapa kurang teliti dalam membaca keterangan informasi yg diberikan," terangnya.
Ia menegaskan, 53 kilometer barat laut Mamasa bukan berarti sumbernya dari Mamasa.
"Akan tetapi, Kota Mamasa dijadikan titik acuan jarak terhadap sumber gempa bumi. Sehingga diperkirakan jarak sumber gempa sejauh 53 km disebelah barat laut dari Kota Mamasa," pungkasnya.(*)