Berita Polman

Lapas Polewali Perketat Pengawasan Setelah Ada Napi Terlibat Peredaran Sabu

Penulis: Fahrun Ramli
Editor: Nurhadi Hasbi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana Lapas kelas II B Polewali Jl Elang, Kelurahan Pekkabata, kini memperketat pengawasan pemeriksaan warga binaan, usai terungkapnya peredaran narkoba dikendalikan dari lapas, Selasa (6/5/2024).

TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Lapas Kelas II B Polewali, Kabupaten Polewali Mandar (Polman) kini memperketat penjagaan hingga pemeriksaan rutin terhadap seluruh warga binaan, Selasa (6/2/2024).

Usai terungkapnya peredaran narkotika jenis sabu di Polman, melibatkan salah satu warga binaan atau narapidana.

Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulbar mengungkap warga binaan inisial RU (44) bekerja sama dengan adiknya inisial HS (40).

RU berperan menghubungi pemasok sabu dari Sulawesi Selatan (Sulsel) masuk ke Polman hingga para pengguna atau pembelinya.

Sementara HS menjemput dan menyimpan barang itu, kemudian dikemas dalam plastik kecil siap diedarkan.

BNNP Sulbar berhasil menyita sabu sebanyak 16 plastik kecil dengan berat sebesar 55, 54 gram.

Saat ditangkap di Kecamatan Campalagian, HS mengaku dan menunjuk kakaknya yang berada di lapas.

"Pihak kami sudah berupaya mengantisipasi hal demikian, bahkan turun melaksanakan pemeriksaan ketat," terang Pelaksana harian (Plh) Kepala Laps Kelas II B Polewali, Baharuddin.

Dijelaskan pengeledahan rutin yang dimassifkan ini ada dua, yakni pemeriksaan insidentil dan rutinitas.

Seluruh warga binaan dipastikan tidak menggunakan handphone genggam di blok masing-masing.

"Kalau seumpama kami dinilai tidak maksimal, kami terima itu, tidak menutup kemungkinan kejadian itu terjadi, ada 601 warga binaan," lanjutnya.

Dijelaskan terdapat layanan Warung Telekomunikasi Lapas (Wartelpas) yang tersedia.

Sehingga tidak ada pengguna handphone genggam yang disimpan 601 warga binaan.

Baharuddin menegaskan penggunaan handphone genggam seluruh warga binaan tipis adanya.

"Sementara komunikasi Wartelpas juga dibatasi bahkan ada petugas yang berjaga, penggunaan handphone dalam blok itu tipis adanya, karena pengawasan tidak pernah berhenti," katanya lagi.

Halaman
12