Saat ini seperti diketahui, kompetisi EPA sudah memasuki penyisihan akhir di kelompok umur 16, 18 dan 20 tahun.
Jacksen adalah pemain dan pelatih berpengalaman. Dan dia sangat mengenal sepak bola Indonesia sudah cukup lama.
"Makanya kami menawarkan kontrak padanya dan alhamdulillah, Jacksen mau bergabung sebagai direktur akademi," ujar Nabil.
Dalam kariernya sebagai pemaih, Jacksen pernah memperkuat Petrokimia Putra Gresik.
Masa keemasan ayah dari Hugo Samir tersebut yakni, membawa Persebaya menjadi juara Liga Indonesia di musimn1996-1997.
Di musim itu Jacksen juga sukses menjadi pencetak gol terbanyak.
Sebagai pelatih, Jacksen membawa Persebaya juara di musim 2024, lalu membawa Persipura juara tiga kali di edisi 2008, 2010-2011 dan 2011-2012.
Di Liga 1, Jacksen sempat menukangi Persis Solo.
Nabil berharap, semoga dengan hadirnya Jackson F Thiago dapat membuat gebrakan baru yang dapat menaikkan prestasi dari tim Borneo FC junior.
Tidak hanya itu ia pun berharap Borneo FC Samarinda selalu melahirkan pemain berbakat yang dapat membela Timnas Indonesia.
"Atas dasar pengalaman dan kemampuannya sebagai pelatihlah mengapa kami merekrut Jacksen," tuturnya.
Mudah-mudahan dia bisa membawa tim junior Borneo FC Samarinda bisa lebih baik.
Dan yang terpenting, Borneo FC Samarinda konsisten melahirkan pemain muda.
"Untuk tim senior dan tentu saja timnas Indonesia," tutup Nabil Husein.
Sementara itu di kompetisi EPA (Elite Pro Academy) Liga 1 2023-2024, diwarnai persaingan Borneo FC-Persis Solo.