Sampah Polman

Pemkab Polman Terus Timbun Sampah di Matakali, Keluhan Warga Tak Digubris bau Busuk Makin Menyengat

Editor: Ilham Mulyawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Alat berat sedang mengangkut sampah untuk dimasukkan ke lahan kosong yang berada di Matakali, Kabupaten Polewali mandar

TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Pemkab Polman tetap menimbun sampah di Kelurahan Matakali, Kecamatan Matakali, Kabupaten Polewali Mandar (Polman) pada Senin (25/12/2023), meski sudah menuai protes dari warga sekitar dan video penimbunannya viral di sosial media.

Lokasi penimbunan sampah ini berdekatan dengan aliran sungai Matakali yang mengalir ke Pantai Mampie Polman.

Sampah dibuang di Matakali, karena Pemkab Polman sudah tidak punya Tempat Pembuangan Akhir (TPA), sejak TPA Paku ditutup karena diprotes warga setempat.

Sementara itu, TPA baru yang direncanakan bertempat di wilayah Sattoko hingga kini tidak jelas kapan difungsikan.

Sudah dua pekan seluruh sampah di wilayah Polman dibawa ke lokasi ini, truck armada silih bergantian berdatangan.

Pantauan awak Tribun-Sulbar.com, Senin (25/12/2023) terlihat alat berat jenis excavator masiah berada di lokasi yang dulunya tambak ikan itu.

Lubang yang digali alat berat lalu diisi dengan sampah, kemudian kembali ditimbun dengan tanah dan diratakan.

Warga sudah resah dengan penimbunan tersebut.

Baca juga: Sahabat Pesisir Sulbar Soroti Penanganan Sampah di Matakali Polman, Cemari Air dan Lingkungan

Baca juga: Alasan Pemilik Lahan di Matakali Rela DLHK Polman Timbun Sampah di Lokasinya

Bukan tanpa alasan, sebab aroma busuk bau sampah cukup menyengat membuat tidak nyaman.

Meski armada pengangkut sampah telah ditutup terpal, baunya tetap dirasakan warga.

Belum lagi lokasinya hanya berjarak puluhan meter dari aliran Sungai Matakali.

"Banyak tidak sepakat, alasannya karena bau busuk yang menggangu," terang salah satu warga sekitar, Wiwing kepada wartawan.

Dia mengaku sudah sering mendengar keluhan warga usai satu pekan aktivitas penimbunan ini berjalan.

Namun warga tidak dapat berbuat banyak lantaran pemilik lahan sepakat adanya penimbunan ini.

Wiwing mengatakan aroma bau sampah menyengat saat angin berhembus kencang.

Halaman
12