Sampah Polman

Warga Matakali Polman Mulai Resah, Bau Busuk Sampah Menyengat

Penulis: Fahrun Ramli
Editor: Munawwarah Ahmad
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Armada pengangkut milik DLHK Polman saat membuang sampah di bekas tambak ikan Kelurahan Matakali, Kecamatan Matakali, Polman, Kamis (21/12/2023).

Lahan seluas kurang lebih 300 meter di Matakali tak jauh dari rumah mantan Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar ini bekas tambak ikan atau empang.

Sudah puluhan tahun tidak produktif lantaran setiap tahunnya selalu terendam banjir.

H Salli pun meminta kepada Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHk) Polman untuk menimbun lokasi tersebut.

Satu unit alat berat menggali lubang, lalu diisi dengan sampah dan kembali ditimbun tanah.

H Salli mengatakan cara menguntungkan baginya lantaran lahannya akan lebih tinggi dan datar.

"Ini mau saya buat kandang untuk memelihara hewan ternak kambing, jadi saya minta," ujarnya kepada wartawan saat ditemui di lokasi.

Dia menjelaskan lahannya ini awalnnya tidak produktif lantaran rendah dan selalu kebanjiran.

Sehingga tidak dapat dimanfaatkan lagi untuk tambak ikan atau empang.

Setelah ditimbun sampah dan tanah sebla atasnya, kata Salli, lahannya lebih tinggi dan rata.

"Kalau kita timbun sendiri mahal biayanya, karena harus beli timbunan tanah, ini ada gratis," lanjutnya.

Ia menambahkan sebelum dimulainya aktivitas penimbunan sampah, ia meminta izin kepada para tetangganya.

Warga sekitar menurut H Salli lebih banyak yang sepakat, meski diakuinya ada yang menolak.

Aktivis penimbunan sampah ini pun sudah berjalan selama satu pekan terakhir.

Usai penimbunan sampah di belakang Pasar Matakali Polman dihentikan sementara.(*) 

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Fahrun Ramli