TRIBUN-SULBAR.COM, MAKASSAR - Direktur Utama PSM Makassar, Sadikin Aksa menangis di depan wartawan, saat hadiri Media Gathering dengan manajemen PSM di sebuah kafe yang berada di Jalan Botolempangang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Sadikin Aksa buka suara, setelah baru-baru ini suporter PSM melaksanakan aksi demonstrasi di depan Menara Bosowa, yang merupakan perusahaan milik Aksa Mahmud, pemilik klub PSM.
Aksi demonstrasi itu terkait tuntutan suporter kepada manajemen PSM, agar menuntaskan tunggakan gaji pemain dan staf.
Sadikin menangis, dia mengaku sedih melihat aksi suporter.
Di depan wartawan, dia memulai pembicaraan membahas isu berkembang terkait PSM Makassar.
Awalnya Sadikin menyinggung perjalanannya menangani klub besar seperti PSM Makassar sampai harus jatuh bangun.
Bahkan dia menyinggung dua sosok yang berpean penting baginya dan juga PSM.
Menurut Ikin - sapaan akrabnya, tanpa kehadiran dua sosok penting ini, PSM tidak akan sampai pada titik saat ini.
Keduanya merupakan penyemangat bagi Sadikin, hingga dia berani mengelola dan memegang pucuk pimpinan PSM Makassar sekarang.
"Adalah Alm Andi Darussalam Tabussala dan alm Arifin Panigoro. Mereka berdualah orang yang harus saya berterima kasih, merekalah orang yang membawa ini," kata Sadikin.
Almarhum ADS dan Arifin panigoro lanjut dia, merupakan sosok yang menyemangatinya sejak awal.
"Bahkan sudah saya anggap sebagai orangtua saya sendiri," tambahnya.
Tangisannya tambah menjadi-jadi saat bercerita tentang perilaku suporter PSM yang berdemo, dan menjelek-jelekkan orangtuanya serta Bosowa Corporindo.
"Kalau saya dijelekkan saya terima. Tapi kalau orangtuaku dan Bosowa, itu saya tidak terima," ujar Sadikin sambil terbata-bata.
Sadikin tidak menampik bahwa ada dinamika di dalam tim.