TRIBUN-SULBAR.COM, MAJENE - Sekretaris daerah (Sekda) kabupaten Majene, Ardiansyah mengaku meminta pelaksanaan Sosial dan promosi (Sosprom) program studi (Prodi) UT, kepada jajaran Pemkab Majene Sulawesi Barat dilaksanakan di Aula Ruang Tutorial Universitas Terbuka Majene, Sulawesi Barat pada 14 November 2023 lalu.
Ardiansyah mengaku saat pertama kali ke kampus UT Majene setelah menjabat Sekda Majene, dia melihat fasilitas pendidikan mulai ruang tutorial, perpustakaan, ruang modul hingga lab komputer yang sangat menunjang untuk mahasiswa.
"Sehingga saya yakin, bahwa fasilitas dan layanan yang dimiliki oleh UT majene dapat menjamin bahwa perkuliahan dapat berjalan lancar dan berkualitas," ujar Ardiansyah.
Ardiansyah juga menganjurkan seluruh ASN, terkhusus honorer yang akan mengikuti seleksi menjadi tenaga PPPK di pemerintah daerah, bagi yang merasa ijazahnya masih belum terakreditasi maka sebaiknya dapat melakukan alih kredit di Universitas Terbuka.
"Sehingga ke depan saat akan melakukan pendaftaran PPPK tidak ada lagi kendala dikarenakan persoalan akreditasi perguruan tinggi yang mereka miliki," ungkap mantan Sekda Mamasa tersebut.
Fitriadi Nurdin, S.Kom, M.MSi, manajer registrasi dan ujian UT Majene menambahkan, UT Majene mempunyai program yang dapat diikuti, tentunuya sangat menguntungkan bagi calon mahasiswa.
Kampus Terakreditasi
Direktur UT Majene, Anfas mengatakan sosialisasi program studi ini untuk memberikan informasi kepada pemerintah daerah, tentang jaminan kualitas dan legalitas dari Universitas Terbuka yang merupakan kampus yang berakreditasi B.
Prodi UT Majene, kata Anfas juga terakreditasi A dan B, serta sebagai upaya membangun brand image atau citra UT yang merupakan kampus negeri ke-45 di Indonesia, yang telah berdiri sejak 4 september 1984.
"UT juga menjamin kepastian legalitas dan akreditasi perguruan tinggi yang dimiliki, tidak akan mengalami kendala dalam verifikasi penerimaan PPPK pada BKN (Badan Kepegawaian Nasional), sehingga apara alumni UT Majene tidak perlu khawatir saat mendaftar atau mengajukan permohonan untuk PPPK di lingkup kerja mereka," ujar Anfas.
Anfas menyebut, pernyataan ini juga sebagai tindaklanjut, atas surat penyampaian larangan wisuda bagi kampus yang belum memiliki akreditasi, yang ditandatangani oleh kepala LLDikti wilayah IX.
Pada kesempatan sama, Dosen UT Majene, Dr. Syahrinullah, SE, MM menyebutkan Universitas Terbuka sebagai salah satu perguruan tinggi, yang turut menyediakan perkuliahan untuk jenjang S-1, S-2 dan S-3.
"Kami mempunyai 44 program studi yang tersedia dan terakreditasi A dan B, keutamaan lain yang dimiliki dengan berkuliah di Universitas Terbuka yaitu jadwal perkuliahannya sabtu-minggu untuk tatap muka atau tutorial webinar sehingga dapat dilakukan sambil bekerja, dan untuk yang memilih berkuliah dengan modul full online maka waktu kuliah yang diberikan sangat flexible untuk tutorial onlinenya," terang Syahrinullah.
Sehingga kata dia, sangat membuka peluang bagi calon mahasiswa yang telah bekerja, untuk melanjutkan perkuliahan tanpa mengganggu jadwal kerja.
Dia juga menambahkan Universitas Terbuka turut berupaya memberi layanan terbaik dengan berbagai modus kuliah yang terbuka dan jarak jauh, tidak ada KKN (Kuliah Kerja Nyata), Skripsi dan tidak ada Drop Out (DO).
"Model perkuliahan fleksibel, murah dan terjangkau," ujar Syahrinullah. (*)