TRIBUN-SULBAR.COM - Ketua Umum Partai PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, membeberkan ucapan yang dikeluarkan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, pada Selasa (29/8/2023).
Hal ini terkait tawaran untuk memasangkan Muhaimin dengan Capres dari Nasdem, Anies Baswedan, untuk Pilpres 2024.
Manuver mendadak ini, rupanya mengejutkan Muhaimin yang lantas bergerak cepat memberi keputusan malam itu juga.
Baca juga: Demi Suara Jatim dan Jateng Alasan NasDem Pasangkan Anies dengan Cak Imin, AHY Kurang Menjual
Awalnya, Muhaimin mengaku dihubungi utusan Surya Paloh yang mengajak bertemu empat mata untuk membahas sesuatu.
Tak berpikir panjang, Muhaimin langsung saja menyetujui undangan tersebut dan menemui pimpinan Media Group tersebut.
"Tidak ada niatan malam itu mengambil keputusan Cawapres atau Capres," tegas Muhaimin.
Baca juga: SBY Umbar Kebohongan? Pengamat Sebut Surya Paloh Kubur Mimpi Anies Gara-gara Cak Imin: Tidak Laku
Namun rupanya, begitu bertemu, Surya Paloh tanpa basa-basi langsung terus terang menanyakan kesediaan Muhaimin menjadi Cawapres.
"Maka terjadi diskusi di suatu tempat bersama Bang Surya, bahkan Bang Surya memulai dengan pertanyaan 'Kamu serius mau jadi calon presiden?'," tutur Muhaimin.
"'Loh bukan hanya calon wakil presiden Bang, saya serius kalau bisa jadi calon presiden.' 'Jangan kamu teruskan macam-macam kau, Wapres ya Wapres'," imbuhnya menirukan percakapannya saat itu sembari tertawa.
Muhaimin kembali menekankan bahwa ia sejatinya ingin maju menjadi Capres.
Menanggapi hal ini, Surya Paloh mengatakan ia sudah memiliki Anies sebagai Capres.
Lantas, Surya Paloh menawarkan kerjasama dan meminta kepastian Muhaimin untuk menjadi wakil Anies.
"'Kalau udah capres jangan diskusi sama saya lagi', dia bilang, 'Saya sudah punya capres sendiri. Oke, saya minta kepastian Nasdem-PKB koalisi. Kalau kamu mau, PKB mau, ya sudah Nasdem sudah punya Capres, PKB punya Cawapres, ayo koalisi'," lanjut Muhaimin menirukan tawaran Surya Paloh.
"'Hlo kan sudah punya calon-calon lain', 'Kita belum putus, tidak ada keputusan apapun dengan calon-calon lain'."
"Saya enggak tahu cerita itu, sehingga saya tidak membayangkan kemudian Demokrat memisahkan diri. Bang Surya Paloh bilang, 'Pokoknya PKB-Nasdem, wakil presiden PKB, Presiden Nasdem'."
Muhaimin tak langsung mengiyakan ajakan tersebut lantaran merasa harus berdiskusi dengan para petinggi Partai.
Akhirnya, setelah semua sepakat, pada tanggal 2 September 2023, PKB menandatangani draf kesepakatan bersama Partai Nasdem.
Sebagaimana diketahui, duet Anies-Muhaimin atau yang disingkat 'AMIN' memicu kemarahan Partai Demokrat.
Pasalnya, Partai Demokrat menilai Surya Paloh mengambil keputusan sendiri.
Apalagi Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) selama ini digadang-gadang akan menjadi Cawapres Anies.
Di sisi lain, Muhaimin sebelumnya berkoalisi dengan Partai Gerindra dan sempat disebut-sebut akan menjadi Cawapres dari Prabowo Subianto.
Namun dengan deklarasi duet bersama Anies, otomatis PKB sudah tak lagi sejalan dengan Partai yang diketuai Prabowo tersebut.
Baca juga: Diminta Ikhlas, AHY Selamati Deklarasi Anies-Muhaimin: Mereka yang Tak Jujur dan Langgar Komitmen
Lihat tayangan selengkapnya:
(Tribun-Sulbar.com)