Pilpres 2024
SBY Umbar Kebohongan? Pengamat Sebut Surya Paloh Kubur Mimpi Anies Gara-gara Cak Imin: Tidak Laku
Polemik perseteruan Partai Demokrat dengan Partai Nasdem yang deklarasikan pasangan Anies-Muhaimin semakin pelik.
TRIBUN-SULBAR.COM - Partai Demokrat menyatakan kekecewaan atas keputusan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, yang memasangkan bakal Capres Anies Baswedan dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Pasalnya, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyebut bahwa Anies sejatinya akan dipasangkan dengan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Menanggapi hal ini, Bendahara Umum DPP NasDem, Ahmad Sahroni menyangkal dan sempat berniat melaporkan SBY atas dugaan penyebaran berita bohong.
Sementara itu, terkait duet Anies-Muhaimin alias AMIN, pengamat menilai keputusan Surya Paloh justru akan berakibat fatal bagi koalisinya sendiri.
Baca juga: PKB Antusias Pasang Baliho Anies-Muhaimin, Demokrat Ramai Turunkan dan Hapus Wajah Capres Nasdem
Kebohongan SBY
Ahmad Sahroni membantah perkataan SBY mengenai rencana deklarasi Anies-AHY di bulan September.
"Mengklarifikasi apa yang disampaikan oleh pak SBY bahwa Anies AHY akan dideklarasikan awal September. Omongan itu saya katakan nggak ada," kata Sahroni kepada wartawan di Bareskrim Polri, Senin (4/9/2023).
"Tapi Pak SBY meminta deklarasi tanggal 3 September itu benar. Jadi apa yang disampaikan Pak SBY sebenarnya itu adalah bohong belaka," sambungnya.
Sahroni memastikan saat pertemuan yang digelar di Cikeas Bogor pada 25 Agustus 2023 lalu, tidak ada keputusan yang menyebut akan ada deklarasi Anies-AHY.
Baca juga: Ramai Kader Partai Demokrat Turunkan Baliho Anies Baswedan, Anwar Adnan Saleh: Jangan Cepat Baper

"Tidak ada bahwa Anies AHY akan dideklrasikan awal September, jadi nggak ada. Selama 2 jam saya di dalam ruangan itu adalah menerima cerita tentang apa yang pengalaman pak SBY selama memulai proses sebagai capres 2004. Beliau cerita terkait apa yang pernah terjadi sama dirinya," ungkapnya.
Untuk itu, Sahroni meminta kepada SBY agar lebih bijak dalam membuat pernyataan ke ruang publik.
Namun, niat pelaporan polisi itu diurungkan oleh Sahroni karena dilarang oleh Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh dan juga bacapres Anies Baswedan.
"Tapi juga dalam perspektif politik harusnya seorang mantan presiden menyampaikan secara utuh apa yg terjadi sebenarnya pada tanggal 25 Agustus. itulah pokok masalah kenapa saya harus hadir di sini," ungkapnya.
Sebelumnya, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mengungkapkan bacapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan, sempat menemui dirinya di kediamannya di Cikeas, Bogor, untuk memberitahu terkait deklarasi cawapres.
SBY menyebut, Anies yang datang bersama Tim 8, akan mendeklarasikan cawapres pada awal September 2023.
Mantap Pisah dari Andi Sukri di Pilkada 2024, Arismunandar Kembali Daftar Balon Bupati Majene di PPP |
![]() |
---|
157 Pendaftar PPK Pilkada 2024 di Majene Ikuti Tes CAT, KPU Hanya Akan Terima 40 |
![]() |
---|
Kasih Nasehat Soal Menteri Kabinet, Luhut Cari Perhatian Prabowo Gibran? |
![]() |
---|
Jusuf Kalla Minta Prabowo Gibran Mundur dari Jabatan Menhan dan Wali Kota Solo |
![]() |
---|
Terima Kenyataan Prabowo Gibran Menang, JK Akui Capek Bahas Politik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.