TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Penggilingan daging di Jl Tamajarra, Kelurahan Pekkabata, Kabupaten Polewali Mandar (Polman) dapat omset melimpah di momentum Idul Adha.
Selama tiga hari terakhir hingga Sabtu (1/7/2023) warga ramai berdatangan untuk menggiling daging kurban mereka.
Warga membawa daging kurban yang hendak diolah menjadi adonan bakso.
Nampak warga pun harus antre menuggu giliran.
Biaya pengolahan satu kilogram (kg) daging dibanderol Rp35 ribu rupiah.
Pemilik usaha penggilingan daging Adil mengaku selama tiga hari ini sudah dapat omset sekitar Rp4 juta rupiah.
"Modalnya hanya bumbu rahasia, sama mesin penggilingan, tiga hari ini cukup ramai, omset kotor itu Rp 4 juta lebih," ujar Adil saat ditemui.
Lapaknya yang berada di Jl Tamajarra, kompleks pasar ini dipenuhi kalangan ibu rumah tangga.
Adil mengatakan setiap momentum lebaran Idul Adha, warga membludak untuk mengolah dagingnya.
Hal itu menjadi berkah tersendiri, lantaran omset yang diterimanya meningkat dari hari biasa.
"Rata-rata diolah menjadi bakso, ini warga terus berdatangan mulai pagi tadi, sampai sore ini," ungkapnya.
Sementara itu salah satu warga, Hendra mengatakan di Kecamatan Polewali hanya terdapat dua penggilingan daging.
Lokasinya berada di Kelurahan Pekkkabata, dan di Kelurahan Polewali dekat pantai bahari.
Penggilingan daging juga terdapat di Kecamatan Wonomulyo, Polman.
"Ini mi kenapa warga Manding, Pekkkabata dan Madatte datang semua ke sini karena hanya satu penggilingan," terang Hendra kepada wartawan.
Warga Manding ini sudah 20 menit lebih menuggu daging yang ia giling jadi bakso.
Ia memperoleh daging dari pembagian panitia masjid saat kurban Idul Adha Kamis (19/6/2023) kemarin.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Fahrun Ramli