Pelecehan Guru

Bantah Lakukan Pelecehan, Sekuriti Ancam Lapor Balik Guru SD Muhammadiyah Mamuju Jika Tak Minta Maaf

Penulis: Zuhaji
Editor: Nurhadi Hasbi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mediasi kasus dugaan pelecehan seksual guru SD Muhammadiyah di Jl Soekarno Hatta, Kelurahan Karema, Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Minggu (11/6/2023).(Zulhaji)

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Sekuriti R bantah tuduhan dugaan pelecehan seksual terhadap salah seorang guru SD Muhammadiyah Mamuju.

"Tuduhan itu tidak benar," kata R kepada Tribun-Sulbar.com kepada wartawan di Mamuju, Senin (12/6/2023)

Menurut dia, tuduhan itu tidak sesuai dengan apa yang terjadi.

Terlebih, tidak ada bukti yang bisa diperlihatkan guru tersebut sekalipun dirinya mengakui adanya ucapan atau gerakan yang dilakukan saat berbicara dengan murid-murid SD Muhammadiyah.

"Saya bercanda sembarangan menggerakkan tangan berkata, kalau salaman dengan guru seperti ini," jelas R.

"Dia tidak punya bukti, apalagi kami tidak pernah saling bicara," tambahnya.

Dirinya merasa dirugikan dengan tuduhan tersebut. Nama baik menjadi tercemar.

Bahkan R diberhentikan bekerja untuk sementara dari SD Muhammadiyah Mamuju.

Meski begitu R menginginkan permasalahan ini dapat diselesaikan secara kekeluargaan.

R menantikan permohonan maaf guru yang melaporkan dirinya.

"Kalau dia tidak mau minta maaf, saya akan laporkan balik pencemaran nama baik," tegasnya.

Sebelumnya diberitakan, seorang guru SD di Mamuju bernama Nur Fauziah Kamila Rahim (23) melapor sekuriti sekolah atas dugaan tindak pidana pelecehan seksual.

"Iya, saya mengajar di SD Muhammadiyah Mamuju pelaku juga bekerja di sana," ungkapnya saat ditemui di kantor Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Kepolisian Resor Kota (Polresta) Mamuju, Jl KS Tubun, Kelurahan Rimuku, Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Jumat (9/6/2023).

"Dia (sekuriti) telah mengatakan hal tak senonoh kepada murid-murid yang ditujukan kepada saya," tegasnya.

Hal tersebut dirasa sangat melukai perasaannya sebagai perempuan, terlebih perkataan tidak pantas itu disampaikan kepada anak-anak di bawah umur.

Kata dia, tidak hanya itu, sekuriti yang diketahui berinisial R itu juga mempertontonkan film dewasa kepada murid-muridnya.

"Mereka juga dipertontonkan film XX dan itu tidak pantas," pungkasnya. (*)

Laporan Wartawan Tribunsulbar.com Zuhaji