Sapi Mati Mendadak

Warga Duga Vaksin Penyebab Sapi Mati, Dinas DTPHP Sulbar Segera Telusuri

Tim dokter hewan DTHP Provinsi Sulbar tengah mencari tahu informasi yang masih simpan siur tersebut.

Penulis: Abd Rahman | Editor: Munawwarah Ahmad
KADIR
Sapi milik Kadir yang mati secara tiba-tiba di Lingkungan Padang Malolo dan Sampoang, Kelurahan Sinyonyoi Selatan, Kecamatan Kalukku. Mamuju, Sulbar (Kadir) 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan (DTPHP) Provinsi Sulawesi Barat sedang mencari tahu soal berita dugaan kematian sapi akibat vaksin di Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Sulbar.

Tim dokter hewan DTHP Provinsi Sulbar tengah mencari tahu informasi yang masih simpan siur tersebut.

Kepala Peternakan Kesehatan Hewan (Keswan) DTHP Provinsi Sulbar Drh Ni Putu Novi mengatakan, sedang menulusuri informasi sapi mati akibat vaksin.

"Karena belakangan memang banyak informasi simpang siur di masyarakat terkait penyebab kematian sapi," ungkap Novi saat dihubungi Tribun-Sulbar.com, via WhatsApp, Jumat (17/2/2023).

Menurut Novi, secara teknis vaksin tidak akan menyebabkan kematian sapi dan saat itu juga pihaknya sudah menjelaskan kepada peternak terkait manfaat dari vaksin.

Kemudian petugas juga tidak akan melakukan vaksin kepada ternak sapi yang sedang sakit karena itu bahaya.

"Kami sudah jelaskan kepada masyarakat kalau vaksin itu aman. Petugas tidak akan vaksin sapi yang sedang sakit," bebernya.

Lanjut Novi menuturkan, waktu awal Januari 2023 lalu petugas sudah turun ke lapangan di Sinyonyoi Kalukku untuk mengobati sapi milik peternak disana.

"Cuman ada beberapa peternak yang tidak berada di tempat jadi petugas waktu itu pindah ke lokasi lain," imbuhnya.

Terkait kejadian sapi mati, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan petugas di Kabupaten Mamuju.

"Tapi kami akan konfirmasi lagi ke petugas Kabupaten Mamuju," tandasnya.

Sebelumnya,peternak sapi di Padang Malolo, Kelurahan Sinyonyoi Selatan, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju,Sulawesi Barat (Sulbar), belum mendapat informasi terkait pengobatan anti biotik ternak sapi.

Peternak sapi Muhammad Yusuf mengaku, usai belasan sapi mati di Padang Malolo belum ada petugas yang turun untuk mengobati sapi atau mendapat semprot disenfektan terhadap sapi yang masih hidup.

"Kalau untuk di wilayah saya (Padang Malolo) ada 18 ekor sapi mati mendadak, dan saya belum dapat informasi terkait pengobatan sapi,"ungkap Yusuf saat dihubungi Tribun-Sulbar.com, via telepon, Rabu (15/2/2023).

Bahkan menurut Yusuf, rata-rata sapi yang mati itu karena sudah mendapat vaksin pertama dari petugas kesehatan hewan.

"Beberapa waktu lalu itu sapi-sapi disini (kampung) divaksin dua kali, setelah vaksin pertama disitumi mulai sapi mati satu persatu," ungkap Yusuf.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Abd Rahman

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved