Dinas Peternakan Mateng Tak Tahu Penyebab 7 Sapi Mati Mendadak, Baru Ambil Sampel Darah Ternak Hidup

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - Sebanyak 7 ekor sapi mati mendadak di Mamuju Tengah.

Sapi-sapi milik warga yang mati mendadak ini tersebar di dua lokasi, yakni Desa Kuo Kecamatan Pangale dan Desa Budong-Budong Kecamatan Topoyo.

Kepala Bidang Peternakan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Mamuju Tengah, Nurwati belum bisa menyebut penyebab kematian sapi-sapi tersebut.

"Apakah disebabkan virus Jembrana atau keracunan, itu kami belum tahu," Kata Nurwati, Senin (20/2/2023).

"Hari ini rencana pak mau ambil sampel darah pada sapi-sapi yang menjadi teman gerombolan sapi yang mati tersebut, tinggal tunggu instruksi dari pemprov , " ia menambahkan.

Lanjut Nurwati, sapi-sapi tersebut mati tidak secara bersamaan.

"Kalau yang di Desa Kuo itu sekira dua hari lalu, " Tutur Nurwati.

Sementara yang di Patulana Desa Budong-Budong itu, Minggu kemarin, mati bersamaan 3 ekor, yang sebelumnya mati dua ekor, "tambahnya.

"Jadi hingga hari ini ada total 7 ekor sapi yang mati, "jelasnya.

Nurwati menjelaskan, ini merupakan kasus pertama, sejak merebaknya virus PMK dan Jembrana.

Untuk itu, ia pun menghimbau warga untuk tetap berhati-hati saat membeli ternak.

"Kalau bisa jangan beli ternak dari luar dulu, apalagi wilayah Pasangkayu dan Mamuju telah ada kasus sapi yang mati karena virus Jembrana, "imbuhnya.

Ia pun katakan, untuk mengantisipasi pihaknya disinfeksi sekitaran kandang atau wilayah-wilayah yang menjadi tempat berkumpulnya sapi-sapi tersebut.

"Dilepasliarkan pak, jadi kita tidak bisa menduga-duga, untuk itu kita mau ambil sampel darah dulu, " Pungkasnya.

Laporan wartawan Tribun-Sulbar.com Samsul Bahri