TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Sub kontraktor mengaku belum dibayar upahnya atas pengerjaan proyek ruang usaha kesehatan sekolah (UKS) SMAN 1 Sampaga, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar).
Pihak Sub Kontaraktor atau pekerja lapangan itu menduga ditipu oleh kontraktor proyek UKS SMAN 1 Sampaga Mamuju.
Pasalnya upah atau uang proyek yang mestinya sudah diterima setelah pekerjaan selesai, tapi hingga saat ini belum dibayarkan.
"Sampai saat ini kami belum dibayarkan sesuai nominal. Saya punya uang disana itu ada Rp 145 juta," ungkap Udin saat dihubungi Tribun-Sulbar.com, Jumat (13/1/2023).
Udin mengaku, pihak kontraktor hanya ingin membayarkan hutangnya senilai Rp 50 juta ke sub kontraktor dan tukang.
Sehingga, Udin dan tukang proyek tidak ingin menerima uang tersebut karena tidak sesuai dengan perjanjian.
"Bahkan saya ke rumah (kontaraktor) alasanya selalu keluar, kami hubungi nomor teleponnya tidak aktif," jelasnya.
Udin menambahkan, dirinya sudah membuat laporan polisi terkait kasus upah tukang yang belum dibayarkan oleh kontraktor.
"Saya sudah lapor ke Polda Sulbar dan Kejaksaan Tinggi Sulbar untuk mengusut tuntas kontraktor yang tidak bayar saya," bebernya.
Sebelumnya, ruang usaha kesehatan sekolah (UKS) SMA Negeri 1 Sampaga, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), disegel tukang.
Bangunan tersebut disegel karena upah tukang tidak dibayarkan oleh pihak kontraktor usai gedung sekolah tersebut selesai dikerjakan.
Bahkan sejumlah tukang mengancam akan merobohkan sekolah tersebut jika dalam waktu dekat upah tukang tak kunjung dibayarkan.
"Ini poroyek sudah delapan bulan rampung dan sampai sekarang pihak kontraktor sebelumnya itu, belum membayarkan senilai Rp 145 juta," ungkap Udin saat dihubungi wartawan, Kamis (5/1/2023) lalu.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Abd Rahman