TRIBUN-SULBAR.COM,MAMUJU - Pengurus Ikatan Guru Indonesia (IGI) Sulawesi Barat (Sulbar), angkat bicara soal orangtua murid yang memukul guru SMP Negeri 3 Kalukku, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju.
Wakil Ketua Wilayah IGI Sulbar Lalu Tuhiriadi mengatakan, kasus kekerasan guru di Sulbar ini sudah terjadi berulang kali.
"Kasus pemukulan ini harus didorong ke proses hukum, agar tidak terjadi lagi kasus yang sama dialami oleh guru atau tenaga pendidik," ungkap Lalu saat dihubungi Tribun-Sulbar.com, Selasa (13/12/2022).
Menurut Lalu, kasus ini sudah berkaitan dengan problem pendidikan ia tidak mengingingkan masalah-masalah kekerasan terhadap guru itu kembali terulang kembali.
Dikhawatirkan, jangan sampai dengan kejadian ini guru-guru sudah merasa takut menjalankan perang mendidiknya di sekolah.
"Ini kita harus proses hukum agar supaya ada pendidikan untuk masyarakat dan juga masyarakat harus sadar kalau guru punya dilindungi Undang-undang dalam menjalani tugasnya sebagai tenaga pendidik," bebernya.
Dia menyebutkan, kasus pemukulan guru yang didampingi IGI Sulbar sudah ada lima kasus dan kasus-kasus seperti ini tidak bisa dibiarkan begitu saja.
Sebelumnya, Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Kalukku, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Marsono,melaporkan orangtua murid ke Polresta Mamuju, Senin (12/12/2022).
Marsono melaporkan orangtua murid lantaran dirinya telah mendapat kekerasan fisik oleh orangtua siswanya.
Orangtua siswa memukul pada bagian wajah Marsono hingga memerah.
Orangtua siswa tersebut memukul Marsono lantaran ia tidak menerima anak dari siswa SMPN 3 Kalukku itu dicukur oleh gurunya.
"Saya cukur anaknya karena rambutnya panjang, nah anak (siswa) ini tidak menerima, akhirnya ia melapor ke orangtuanya," ungkap Marsono saat ditemui di Polresta Mamuju, Jl Ks Tubun, Kelurahan Rimuku, Mamuju.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Abd Rahman