TRIBUN-SULBAR.COM - Hujan deras yang mengguyur wilayah Sulawesi Barat sejak Jumat (18/11/2022) dini hari kemarin membuat tiga kabupaten banjir.
Termasuk di Mamuju, dimana sejumlah permukiman warga terdampak hujan deras tersebut.
Rumah mereka digenangi air hingga setinggi betis orang dewasa.
Baca juga: Akibat Banjir, Warga Mamuju Ini Merugi Rp27 Juta, Peralatan Kerjanya Hanyut Dibawa Arus
Baca juga: Banjir Mulai Surut, BPBD Mamuju Catat 479 KK di Tarambang Terdampak, Warga Mulai Bersihkan Rumah
Data sementara dari BPBD, wilayah terdampak bencana antara lain desa rantedoda, dan kelurahan galung Kecamatan tapalang, Kelurahan Mamunyu, dan lingkungan Kadolang Kecamatan Mamuju, sementara di desa dungkait kecamatan tapalang barat mengalami bencana angin puting beliung.
Kepala Dinas Sosial kabupaten mamuju, Iksan Lasami, mengaku sejak dini hari Tagana Sosial telah disiapkan setelah melihat kondisi cuaca curah hujan yang sangat tinggi dan berlangsung lama, dan langsung melakukan langkah taktis saat siang terjadi banjir di beberapa titik dalam kota mamuju.
"Kami langsung melakukan evakuasi, dan menyuplai sejumlah logistik, terutama makanan siap saji, " kata Iksan seperti dikutip dari rilis yang diterima via Grup WhatsApp Pemkab Mamuju
Ia mengakui, dengan sejumlah pengalaman atas terjadinya bencana, telah membuat kesiapsiagaan tagana terus ditingkatkan, terlebih akhir tahun ini yang di prediksi curah hujan yang tinggi membuat resiko terjadinya bencana cukup intens.
Seorang warga terdampak bajir yang bermukim di BTN Grand sulawesi (belakang pertamina kali mamuju) Hendra, mengaku kondisi banjir tidak hanya disebabkan oleh curah hujan yang tinggi, namun juga adanya pendangkalan sungai kali mamuju yang hingga saat ini belum dilakukan pengerukan.
"Kami minta ini jadi perhatian, karena hujan belum bisa di tau ini kapan lagi terjadi, andaikan sungai sudah di normalisasi pasti tidak akan separah ini banjirnya, " terang Hendra.