"Itu yang tadi saya bilang, setidaknya guru harus tetap berguna untuk muridnya apalagi kalau harus terpaksa diliburkan karena bencana," sambungnya.
Hajaniah terus memotivasi siswa untuk tekun belajar dan bersekolah untuk menggapai cita-cita.
"Khawatirnya, banyak murid yang menyerahkan kalau kita galak. Dampaknya mereka (murid) ada yang putus sekolah," ungkap Hajaniah.
Dirinya berharap, kelak siswa-siswanya menjadi penerus bangsa yang akan membawa Sulbar berkembang.
Sebelumnya, Kepala SMPN 2 Kalukku, Mewangi M Siayan menjelaskan dampak banjir membuat 12 ruang kelas terendam banjir dan dua kantin sekolah terseret arus.
Sejumlah sekolah lain turut membantu membersihkan SMPN 2 Kalukku.
"Tanggal 11 ada sampai betis orang dewasa, kami bersama murid dan guru, teman-teman dari sekolah lain membersihkan ruang belajar agar segera bisa digunakan," jelasnya.
Ruang kelas terendam air keruh dan lumpur yang sulit hilang.
Laporan Wartawan Tribunsulbar.com Zuhaji