TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU- Pedagang minyak goreng curah di Kabupaten Mamuju menganggap pengunaan aplikasi PeduliLindungi beli minyak goreng tidak efektif.
Karena, tidak semua pembeli memiliki ponsel dan masih dinilai kurang tepat untuk diterapkan di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar).
Bahkan kebanyakan masyarakat tidak mengetahui cara pengunaan aplikasi PeduliLindungi.
"Saya rasa tidak semua masyarakat yang tahu soal aplikasi PeduliLindungi ini," kata Pedagang minyak goreng, H Muhammad Yunus saat ditemui di tokohnya, Jl Ahmad Kirang, Kelurahan Binanga, Mamuju, Senin (4/7/2022).
Menurut Yunus, rata-rata masih di atas 50 persen masyarakat Kabupaten Mamuju belum menggunakan smartphone anroid.
Baca juga: Rumah Ambruk Diterjang Angin Kencang di Desa Arabua, Kecamatan Tubbi Taramanu
Baca juga: Seleksi Pemain Akademi PSM Pagi Ini Tertunda Gegara Lapangan Prasamya Majene Tergenang Air
Sehingga, ia menilai pengunaan aplikasi tersebut kurang efektif untuk digunakan di Kabupaten Mamuju.
"Sebaiknya kalau pembeli memakai KTP saja jika ingin membeli minyak goreng," kata dia.
Selain itu Yunus mengaku, belum menerima sosialisasi dari pemerintah terkait penerapan aplikasi tersebut.
"Belum ada instruksi dari Badan Urusan Logistik (Bulog) terkait penerapan aplikasi ini," ujarnya.
Diketahui, pemerintah memberlakukan penggunaan aplikasi PeduliLindungi untuk membeli minyak goreng curah.
Pemberlakuan ini ditujukan supaya pendistribusian minyak goreng curah bisa terkoordinir dan terpantau dari produsen hingga konsumen.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Abd Rahman