Petani Sawit Demo

Puluhan Personil Kepolisian Kawal Unjuk Rasa Petani Sawit di Mamuju Tengah

Penulis: Samsul Bachri
Editor: Hasrul Rusdi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Puluhan personil kepolisian Polres Mamuiu Tengah (Mateng) kawal aksi unjuk rasa ratusan petani sawit di PT Trinity Palmas Plantation, Desa Tabolang, Topoyo, Mateng, Jumat (3/6/2022).

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH – Sebanyak 56 Personil kepolisian dari Polres Mamuju Tengah (Mateng) kawal unjuk rasa (Unras) petani sawit, Jumat (3/6/2022).

Puluhan personil yang terdiri dari Sat Sabhara, Sat lantas, Sat intel kam dan Bag ops.

Mereka melakukan pengawalan untuk memastikan aksi Unras petani sawit berjalan damai.

Kasat Sabhara Polres Mateng, Iptu Herman katakan pengawalan dilakukan untuk mengantisipasi hal pemicu anarkis.

“Pengawalan dilakukan sejak titik awal aksi di depan DPRD Mateng hingga ke PKS,” kata Herman.

Ia katakan meski sempat diwarnai aksi saling dorong, namun dapat diantisipasi oleh kepolisian.

Baca juga: Persebaya Surabaya Tak Mau Main di Bandung, Minta Venue Turnamen Pramusim Dipindahkan

Baca juga: Jasa Raharja Buka Lowongan Kerja Juni 2022, Terbuka Bagi Lulusan SMA/SMK. Cek Syaratnya!

Puluhan personil kepolisian Polres Mamuiu Tengah (Mateng) kawal aksi unjuk rasa ratusan petani sawit di PT Trinity Palmas Plantation, Desa Tabolang, Topoyo, Mateng, Jumat (3/6/2022). (Samsul Bachri/Tribun-Sulbar.com)

“Aksi saling dorong sempat terjadi di salah satu PKS, namun segera dapat direda,” tuturnya.

Ia katakan Unras berakhir damai setelah dilakukan mediasi antara perwakilan petani dengan pihak perusahaan.

“Berakhir damai dan pulangnya pun tertib,” ujarnya.

Kisaran 100 orang petani sawit gelar Unras, mereka menuntut PKS untuk mengikuti harga yang telah ditetapkan.

Serta mempertanyakan penyebab PKS di Mateng belum mengikuti harga penetapan tersebut.(*)

Laporan wartawan Tribun-Sulbar.com Samsul Bahri